Sunday, July 10, 2016

SEBUAH POTRET ANTIMUBADZIR: MAKAN HABIS DAN PIRING KOSONG

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al A’raaf: 31).


Assalamu’alaykum, Pembaca. Syukur alkhamdulillah selalu terucap dari hati yang semoga masih diberikan hidayah untuk mengingat-Nya hingga hari ke-5 bulan Syawal ini. Yuk, katakan alkhamdulillah yang sudah mulai menunaikan tanggung jawab qada’ puasanya. Yuk, katakan alkhamdulillah yang sudah mulai puasa sunnah Syawal. Yuk, azzamkan atau tekadkan atau bahkan niatkan diri ini untuk dapat menyegerakan kedua hal tersebut bagi yang belum. 5 hari terlalui tentu dengan kebahagiaan karena “kembali boleh makan”. Hidangan spesial ala lebaran di Indonesia seperti aneka kue kering, beragam jajanan kaleng, sepanci ketupat sayur, seonggok daging ayam berbalur rempah, aneka warna dan rasa minuman, pasti membuat Pembaca sekalian #Opordosis. Kebahagiaan dari perut yang telah terenggut selama sebulan, meningkat drastis hanya dalam 1 hari. Tak lupa, perut memberikan #KodeKeras ke otak, tangan, dan mulut kita, bahwa diri ini sanggup menerima sekian banyak hidangan tersebut, seakan sanggup menghabiskannya. Alhasil, piring pun overload laiknya tol Brexit dan menggunung laiknya tempat pembuangan akhir. Namun sebuah akhir yang dramatis saat sekian sendok nasi, sekian liter kuah, sekian kilogram daging, harus mati (baca: terbuang) sia-sia karena ketidakmampuan perut kita sendiri.


Pembaca yang terhormat, menilik fenomena tersebut, cukup relevan dengan potongan ayat Al-Qur’an dari surat Al A’raaf. Betapa kita memang dapat berlebih-lebihan salah satunya dalam hal makan dan minum. Kalamullah surat Al-Israa’ ayat 27 disebutkan bahwa para pemboros merupakan saudara dari syaithan. 2 ayat yang insyaaAllah membuat kita cukup paham betapa bermaknanya segala hal (makanan dan minuman) yang mati (terbuang) sia-sia tadi.


Disisi lain insyaaAllah ada segolongan umat yang telah sadar atau paham, yang mencoba mengajak saudaranya untuk tidak bersaudara dengan syaithan terus-menerus. Segolongan umat yang berusaha menghabiskan makanan yang diambilnya, atau berusaha membatasi makanan yang hendak dikonsumsi sesuai kemampuan normalnya. Please wellcome spesial hastag #BeraniMakanHabis #PotretPiringKosong sebagai wujud Kampanye Antimubadzir.


Simply, pastikan di dalam piring, gelas, maupun wadah makan yang Anda pakai benar-benar hampir habis atau tidak tersisa sedikitpun kecuali yang nampak (noda, dll). Lalu potret dan beri hastag spesial tersebut. Niatkan diri sebenar mungkin lillahi ta’ala sebagai salah satu tanggung jawab reminder utamanya bagi diri sendiri dan umumnya bagi orang lain untuk tidak mubadzir. Lalu viralkan melalui media sosial. Sebuah kampanye antimainstream yang tidak hanya berlaku sekian hari pascaramadhan, namun juga untuk keseharian kita antara ramadhan kemarin dengan ramadhan berikutnya, insyaaAllah.



Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin terjadi dalam setiap tulisan (barangkali banyak yang tersindir, sakit hati, bunuh diri #eh) karena penulis tidak lebih baik dari Pembaca. Pun kampanye tersebut bukanlah inisiatif atau ide dari penulis, jadi jangan salah sangka. Penulis hanya menyampaikan fenomena yang ada. Saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebenaran, saling berlomba dalam kebaikan, karena masuk surga enaknya rame-rame. Taqabbalallahu minna wa minkum, Pembaca, semoga amal ibadah kita saat ramadhan kemarin diterima oleh Allah dan kita dipertemukan dengan ramadhan berikutnya, Allahumma aamiin. Wassalamu’alaykum.

No comments:

Post a Comment