Thursday, April 3, 2014

5 MENIT UNTUK 5, 10, 15, 20,...... TAHUN


Assalamu’alaykum, Pembaca tercinta. Bismillah, semoga kita selalu mendapat nikmat sehat secara gratis, nikmat bernafas gratis, juga nikmat waktu yang inshaaAllah juga gratis. Alkhamdulillah kita masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan April. Bagi yang merasa memiliki semboyan “Jas Merah” pasti akan ingat ibunda yang harum sekali namanya, ya, ibunda Kartini. Bagi yang tidak merasa masih kecil dan nduweso plus sukanya menjahili orang lain pasti akan ingat istilah “April Mop” (masih eksis nih istilah???). Kata Avatar the Last Airblender, “namun semua berubah saat ParPol menyerang”. Pemilihan presiden-wakil presiden sudah di depan mata (ya karena di depan kita ada kalendar). Siapa sangka tanggal 9 April 2014 dan entah tanggal berapa lagi akan menjadi nafas segar bagi Indonesia? Atau bahkan menjadi nafas akhir? *ups. “milih sopo?”, “golput ae ya?”, “wes pokok e milih iku ae”, “mboh wes sopo ae iso”, dan masih banyak contoh respon yang keluar dari mulut kita bila disinggung masalah PilLeg dan PilPres.


Kali pertama mendengar ada saudara yang menyampaikan “5 menit untuk 5 tahun”, wow, iya juga ya?? Pembaca yang terhormat, pemilihan seorang “Wakil Rakyat” apalagi Kepala Negara itu apakah untuk 5 tahun saja? Memilih seorang pemimpin apakah hanya untuk 1 periode kepemimpinan? Bila iya, maka jangan pilih saya (Nah lho??). Ada pula yang berpendapat, “5 menit untuk Indonesia 5, 10, 15, 20,..... tahun kedepan!!”. That’s the point! Gue setuju. Karena hidup tidak berubah secara tiba-tiba, namun bisa kita anggap tiba-tiba berubah. Meski nyatanya perubahan itu secara bertahap dan perlahan, sayang sekali sayang tanpa kita sadari itu sudah didesain sedari awal. Siapa sangka bom nuklir bisa mengkontaminasi suatu zona dalam kurun waktu ribuan tahun hanya diawali ledakan dalam sekian detik?


Dan mohon maaf sebelumnya, karena penulis bukan pakar dibidang personalia, HRD, psikologi, dan sejenisnya, mungkin penulis pribadi kurang tahu bagaimana seseorang laik disebut pemimpin, entah dari segi sikap, kebiasaan, watak, cover, dan sebagainya. Namun alangkah baiknya kita berkaca pada seorang figur yang berpengaruh pada dunia, Rasulullah Muhammad SAW. Kepribadian sederhana namun karismatik, memberikan teladan pribadi baik yang nyata, enterpreneur muda, ditambah gelar “al-amin”, jujur nan bertanggung jawab, negarawan nan visioner, dan yang terpenting memegang teguh aqidahnya (dan masih banyak lainnya, kurang opoooooo???). Kepribadian yang dirasa umum mungkin ya? namun dari segi penerapan hanya pelakunya yang inshaaAllah paham manis, asam, asin, pedas, sepet, seret, hambar, hanyep, pahitnya seseorang yang diamanahi sebagai pemimpin umat. Pemimpin itu


Pembaca yang (apa lagi ya??), setidaknya dan semoga saja Anda sudah memiliki gambaran yang nyata seperti apa sih seharusnya Indonesia 5, 10, 15, 20 tahun mendatang. Dan Anda percaya bahwa apa yang Anda bayangkan pasti akan terjadi. Didukung dengan kemauan Anda sebagai pilar bangsa untuk mensukseskan Indonesia. InshaaAllah, saya akan memilih Anda, kelak pada PilLeg dan PilPres *aseeek. Mohon maaf bila banyak kalimat yang kurang dimengerti ataupun redaksional yang kurang tepat. Karena penulis tak lebih baik dari pembaca. Kurangnya silahkan dimaklumi, lebihnya silahkan dikembalikan ke penulis, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Terima kasih dan wassalamu’alaykum, Pembaca ter........... ^_^ (mw)