Assalamu’alaikum,
Pembaca. Bertemu lagi dengan postingan saya, semoga tidak bosan ya soalnya
kalau bosan ini susah pasti baru membaca satu huruf saja sudah berbusa itu
mulutnya, hehe ya ampun.
Pembaca,
pernahkah kita merasa bosan?? Bosan itu saat kita sudah terlalu sering
melakukan suatu hal yang sama dalam jangka waktu stagnan/tetap sehingga kita
jenuh merasa lelah, ingin sesekali mengganti hal tersebut dengan hal lain yang
berbeda sehingga dari titik puncak kejenuhan menjadi titik balik agar kita kembali
tidak bosan. Kembali ke pertanyaan, pasti jawabannya pernah, dari bosan bangun
tidur (nah gak mau bangun?), bosan makan (beda tipis sama diet???), bosan
belajar (alhasil belajar kalau ujian saja), bosan mandi (iya soalnya sehari
mandi 7 x 60 menit), sampai ada yang bosan hidup pasti pernah terbesit
dipikiran, iya apa iya? Hehe :). Yang sengaja belum saya sebutkan sekaligus
yang ingin penulis bicarakan adalah “ibadah”, alias pertanyaan “Pernah gak
merasa bosan dalam beribadah?? Huuwayoooo ngaaakuuuu!!”. Pembaca yang
terhormat, setiap hari kita beribadah, setiap hari pula kita lakukan diwaktu
yang sama, setiap hari pula kita merelakan waktu kita pekerjaan kita tugas kita
hanya untuk beribadah! Nah apa anda-anda sekalian gak bosan?? ^_^ Kebetulan
yang saya maksud ibadah dalam kalimat sebelumnya adalah contoh ibadah yang
bersifat ritual seperti shalat 5 waktu yang memang dilakukan diwaktu tertentu,
tiap hari pula. Atau pernahkah kita merasa bosan bersedekah? Pernah bosan
membaca Al-Qur’an? Pernah bosan mengikuti majelis ilmu? Bosan mengikuti
berbagai kegiatan sosial? Bosan melakukan umroh dan haji? (What the????)….
Hahaha jangan
dianggap penulisnya menghasut yang aneh-aneh yaaaaaw nanti dibilang sesat lak
susah sendiri hidup saya :) Namun kembali lagi pada umumnya, islam itu
cakupannya luas, pun juga ibadah memiliki bentuk yang variatif, tidak monotone
pada satu hal saja. Ibadah itu tak hanya shalat woooe, kita pasti tak asing
dengan yang namanya memberi, membantu, belajar, berfikir, bahkan senyum ramah
saja sudah ibadah lho. Tidur dan bangun tidur pun adalah ibadah untuk kita
karena memberi kesempatan istirahat bagi tubuh yang mungkin lelah setelah
belajar seharian (Nah belajar alias mengikuti majelis ilmu juga sudah ibadah). Kita
merapikan tempat tidur toh juga ibadah termasuk menjaga kebersihan (kebersihan
pangkal keimanan, nah???) Kita makan pagi siang sore malam itu juga akan
menjadi ibadah bila kita niat makan untuk dapat beraktivitas. Beraktivitaspun
juga ibadah manakala kita melakukan hal-hal positif dan berusaha menghindari
hal-hal negatif. Bertemu teman di jalan lalu kita sapa mengucap salam sambil
senyum ramah senyum manis (whaaa modus iki, apalagi kalau ke lawan jenis,
hihihi). Menyelesaikan tugas tepat waktu juga ibadah lho kan kita termasuk
menghargai waktu bisa kita gunakan untuk melakukan hal baik lainnya. Dan masih
banyak lagi deh hal-hal kecil lainnya yang mungkin belum mampu kita artikan
sebagai ladang dan kesempatan untuk beribadah, never mind lah yaw, yang penting
mulai sekarang kita juga harus fokus dengan hal-hal kecil yang ringan untuk
dilakukan namun bila dilakukan berulang kali insyaAllah manfaatnya juga nomer
satu deh :)
Lalu apakah kita
mengesampingkan ibadah yang memang wajib untuk kita?? Oh tidaaaak. Ibadah wajib
itu tetap saja menjadi “kewajiban” kita. Kenapa saya beri tanda kutip?
“Kewajiban” disini tidak serta merta kewajiban yang harus dipenuhi saja.
Kewajiban ini adalah kewajiban yang memang harus dipenuhi, plus “dimengerti”.
(Tuh tanda kutip lagi?) Dimengerti supaya tidak menjadi beban untuk kita.
Sesuai tema “Bosan”, pasti terkait dengan kita merasa tertekan harus melakukan
sesuatu yang itu itu itu dan ituuuu saja setiap waktu. Pembaca, ibadah yang
rutin kita lakukan itu sebenarnya lho ya sebenarnya justru akan membuat kita
terbiasa, kita sholat akan melatih gerak tubuh kita apalagi kalau dilakukan
se-detail mungkin seperti yang telah dicontohkan Rasulullah. Kita membaca
Al-Qur’an juga melatih kemampuan berbicara kita mengucap dengan lafal yang
benar dan tepat sesuai aturan. Kita berzakat juga bersedekah itu melatih jiwa
sosial kita. Kita mempercayai serta mengimani adanya qodlo’ qodar hari kiamat
malaikat jin syaitan dan lainnya itu juga melatih mental dan pikiran kita
supaya teguh pendirian. Bahkan Allah memberikan cobaan dan berbagai masalah
setiap hari itu pun melatih kita untuk berfikir, bersabar, berusaha. Kita
diwajibkan berdo’a tidak lain ya untuk kebaikan kita dan orang lain
sampai-sampai do’a yang baik yang kita tujukan pada orang lain pasti akan kita
rasakan dahulu sebelum orang lain tersebut merasakannya. (fiuuuh
baaaanyaknyaaa… yaiyalah banyak hal baik di dunia ini yang mungkin belum kita
pahami tujuannya, mau contoh lagi?? Cari sendiri yaaa, kan kita harus
mengoptimalkan otak kita, alias berfikir, positive thinking, critical thinking,
deep thinking ^_^)
Maka dari itu
butuh pemahaman yang super duper dan ekstra untuk mengorientasikan segala yang
kita lakukan hanya untuk kebaikan serta ibadah pada Allah. Manakala kita lelah,
manakala kita bosan dalam beribadah itu bukan karena ibadahnya yang membosankan
lhooo tapi memang karena kita sendirilah yang belum sanggup memaknai secara utuh
maksud setiap perbuatan yang telah atau akan kita perbuat. Penulis pribadi
masih belum sanggup memaknai secara utuh itu juga sih, makannya kita semua
harus terus belajar “Long Life Learning”, belajar memaknai setiap perbuatan.
Kita fikirkan baik buruknya, benar salahnya, sumber-sumbernya kita kaji,
manfaatnya, mudhorotnya. Belajar menghubungkan tindakan satu dengan tindakan
lainnya pasti ada sinergitas maksud antara keduanya.
Dan jangan
sampai juga kita cepat bosan dengan sesuatu apalagi sesuatu yang pada
hakikatnya adalah kebaikan, kalau perlu tiada kata bosan untuk melakukan
kebaikan bagi pelaku kebaikan. Sebelumnya juga kita ingat, kita camkan dalam
hati dan pikiran, kita berusaha terapkan kalimat berikut, pasti tidak asing
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan”. Semoga sedikit banyak cerewetannya penulis
ini bermanfaat meskipun sedikit, mohon maaf apabila ada salah kata, kalimat
maupun huruf. Jazakumullah khairon katsiron wa jazakumullah ahsanal jaza’
akhirul kalam wassalamu’alaikum, Pembaca tercinta (aseeek) ^_^
No comments:
Post a Comment