Friday, December 13, 2013

DZIKIR.. ON THE WAY


Assalamu’alaikum, Pembaca. Bagaimana kabar Anda? Semoga sehat selalu. Pembaca, pernahkah Anda menghitung berapa jam, berapa menit, bahkan berapa detikkah perjalanan dari tempat Anda ke sekolah, tempat perkuliahan, kerja, belanja, dan lainnya?.. Saat dalam perjalanan ke tempat tersebut, apa saja yang Anda pikirkan dan lakukan?.. Pernahkah dalam perjalanan Anda tidak memikirkan apa-apa (blank)?.. Hehe, tak dimungkiri dalam suatu perjalanan kita mikirkan banyak hal (iya kalau yang baik, kalau negative thinking?) atau bahkan justru pikiran kosong!! Tentunya sama saja kita membuang tenaga dan waktu kita untuk hal yang tak bermanfaat. Oke sekarang, pernahkah Anda berdzikir? Tolong Anda berdzikir sekali saja, berapa detikkah yang dibutuhkan?? Hehe. Dan penulis yakin bahwa Pembaca mengerti dzikir itu untuk apa tujuannya.. Lalu korelasi antara perjalanan dan dzikir??.. Apakah Anda takut kalau berdzikir tiba-tiba Anda tidak konsentrasi dalam perjalanan? Apa Anda berpikir bahwa saat berdzikir kita bisa mengantuk di perjalanan? Apakah dengan berdzikir kita menjadi tertidur pulas di tengah jalan, nah!?.. TIDAK! Justru dengan berdzikir selama perjalanan, inshaAllah hati lebih tenang sehingga perjalanan lebih santai dan waktu lebih dimanfaatkan sebaik mungkin!


Ketika naik kendaraan dan berhenti di persimpangan jalan menunggu lampu merah dengan 3 digit (ratusan detik), saat orang lain lelah letih lesu lunglai lungset mulai mainan klakson menggerutu gak jelas ingin cepat-cepat, kita yang berdzikir inshaAllah akan tenang (keep calm and stay cool) menikmati hitungan mundur dari ratusan hingga nol, setiap detiknya adalah dzikir. Pun teriknya matahari tak terasa meskipun kulit dan rambut kita sudah terbakar. Juga tak terasa lampu merah yang berganti hijau telah berganti merah lagi dan kita masih menikmati diam ditempat, wooow jangan sampai ya. Dan yang terpenting, perjalanan pun inshaAllah terasa lebih cepat, nyaman, tenang, damai, asri, teduh, tentram, kondusif, apalah itu.


Atau saat perjalanan malam dan hujan deras, dengan dzikir kita tetap tenang menikmati berkah yang melimpah ruah (hujan kan berkah!). Dingin cuaca justru tak membuat mengantuk karena hati dan pikiran kita stay ON. Tapi kalau sudah mengantuk ya harus tidur! Daripada dzikirnya ngelantur gak karuan diikuti juga kendaraan kita yang ngelantur gak karuan, bahayanya sampai tumpeh-tumpeh tuh! Safety first.


Ketika perjalanan yang ditempuh perjalanan antar rumah, RT, RW, perumahan, desa, kota, provinsi, pulau, negara, benua, planet, bahkan antar galaksi yang notabene sangat jauh, nah betapa banyak waktu yang kita habiskan diperjalanan apabila tidak kita manfaatkan sebaik mungkin. Perjalanan sama halnya waktu luang yang mungkin kurang kita sadari sehingga dengan wajah innocent kita memikirkan berbagai “hal” yang mungkin penting. Kalau bukan memikirkan hal yang tidak penting, minimal mulut kita komat-kamit (baca mantra kali ya) alias lipsinc sampai dukun yang lewat didekatnya minder gara-gara komat-kamitnya yang lipsinc kekuatan magisnya lebih powerful dibanding dukun. Kepala mengangguk-angguk gak jelas mengikuti irama musik. Lalu kedua tangannya mulai gerak sendiri sampai pengguna jalan didekatnya kena jotos, upper-cut, smash, smack-down (parah!). Kakinya ikut-ikut pula alhasil berapa mobil bahkan truk terguling dan terpental masuk gawang akibat tendangan mautnya bahkan membuat seluruh striker sepak bola di dunia migrasi ke planet lain karena tendangan mereka sudah kalah telak. Pada akhirnya mendeklarasikan diri sebagai The Next Raja Dangdut! The Next Mentalist pun kalah pamor -_-


Pembaca, yuk sama-sama memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ketika pikiran mulai tidak terarah, ketika pikiran kita mulai kosong, sesegera mungkin mengingat Allah via dzikir. Selain untuk mengisi kekosongan pikiran lebih-lebih menambah ibadah. Kuantitas dzikir memang tak terbatas, tetapi kita harus tetap menjaga kualitas dzikir kita, minimal sesuai tuntunan sunnah Rasul maupun yang tertera pada Al-Qur’an. Sedikit-sedikit, yang penting istiqomah. Semoga bermanfaat, mohon maaf bila yang penulis sampaikan bertentangan dengan pemikiran Pembaca semua. Penulis tak lebih baik dari yang membaca. Terima kasih dan wassalamu’alaikum.

Monday, November 11, 2013

.."SOMETIMES, TRUE HEROES ARE NOT RECOGNISED"..


Assalamu’alaikum, Pembaca. Sebelumnya saya ucapkan “selamat Hari Pahlawan!”, salah satu hari nasional Indonesia yang diperingati setiap tanggal 10 November. Ngomong-ngomong kemarin itu Hari Pahlawan tahun keberapa ya?? Hehe, hayooo hitung sendiri ya mulai dari awal dicetuskannya hari nasional ini. Kalau ditanya peristiwa pastinya atau siapa sajakah yang terlibat silahkan membuka kembali buku diktat sejarahnya ya (masih ada kan??), atau silahkan bertanya pada saksinya langsung. Berbicara tentang Hari Pahlawan, saya ingin berbicara seputar “pahlawan”. Siapa sih “pahlawan” menurut kamus pemikiran Anda? Bagaimana karakteristik seorang “pahlawan” Anda itu? Lalu apa sih yang dilakukan “pahlawan” itu? Apakah “pahlawan” itu perlu Anda tiru?....


Siapa yang tak kenal istilah super hero?? Sebut saja inisialnya “S”, atau yang ada gambar binatang (laba-laba, kelelawar, dkk), atau yang ketumpahan cat warna hijau, atau yang suka menipu dengan 1 juta bayangan, atau apapun itu warna-warni yang dengan PeDenya tampil di televisi kita. Ya, merekalah super hero dengan karakteristik yang unik, kemampuan yang (mungkin) irrasional, dengan tantangan yang juga aneh-aneh (mungkin), atau seorang yang super dengan pekerjaan dan profesi yang sungguh tidak super. Tak jarang kita dibuat bingung bagaimana mendapatkan kemampuan tersebut, bingung mengapa harus ada musuh yang sama-sama kemampuannya unik. Hahaha, tenang saja, tak perlu bingung, tak perlu menyalahkan mereka yang dengan sengaja dibuat seperti itu. Itulah dunia hiburan, nikmatilah berbagai macam keunikannya, ambil sisi positifnya. Itukah pahlawan? Maybe, tetapi fiksi, tidak salah bila kita berpikiran seperti itu. Namun tidak adakah “pahlawan” yang lebih nyata?????.... Ayo membuka mata hati dan pemikiran kita, mencari mereka-mereka yang (sebenarnya) bisa kita anggap “pahlawan”. Beberapa contoh saja yaaaa....


1.      Guru, dosen, staf pengajar, relawan pengajar, dkk. Siapa mau menjadi guru? Mengajar dan memahamkan mereka-mereka yang belum tahu berbagai hal, tak jarang ada yang justru menolak ilmunya, ada yang tidak menghiraukan saat guru menerangkan, dan lainnya. Siapa yang tidak mau menjadi guru hanya karena gajinya sedikit?.... Alhamdulillah, pendidikan kita sampai jenjang kuliah atau bahkan kerja.

2.      Petani, peternak, dkk. Tak sedikit yang menganggap itu pekerjaan yang (maaf) untuk status ekonomi, sosial, pendidikan rendah. Ingat ya! kita yang sampai sekarang masih makan nasi, apakah nasi itu tiba-tiba ada di piring? Yang sekarang masih makan sayur, apakah sayuran itu tumbuh di piring? Yang mengaku setiap hari makan buah, apakah buah itu tumbuh di almari pendingin (kulkas)? Yang setiap hari makan daging, apakah daging itu daging kita???.... Alhamdulillah, kita masih sehat karena asupan makanan.

3.      Tukang sampah, “pasukan kuning”, pak bon, dkk. Setiap hari perasaan kita setor sesuatu di tempat sampah, lalu keesokan harinya lenyap. Hari ini melihat sampah dan dedaunan gugur di tepi jalan, satu jam kemudian sudah bersih jalannya. Dengan wajah tidak berdosa membuang sesuatu tidak pada tempat dan aturannya, lalu besok hari sesuatu itu hilang. Hilang kemana? Lenyap kemana? Siapa yang curi (mengambil sesuatu tanpa ijin pemilik) itu sesuatu?.... Alhamdulillah, lingkungan kita bersih, otomatis mengurangi kemungkinan bibit penyakit, keindahan tetap menghiasi kemanapun mata memandang.

4.      Pengayuh becak, ojek, supir angkot, dkk. Kemanapun mau pergi, apapun bawaannya, tetap diusahakan untuk sampai tujuan. Tak jarang tawar menawar pun dilakukan hanya untuk menghemat pengeluaran kita yang (mungkin) tak sebanding dengan “pengeluaran” mereka.... Alhamdulillah, kita masih bisa bersantai diri.

5.      Tukang loak, pendaur ulang barang bekas, dkk. Mencari hal yang dianggap kurang bermanfaat untuk diberikan suatu hal yang bermanfaat. Ya, mengolah kreatifitas untuk berinovasi meski bermodal hal tak berharga. Tak jarang kita mencari hal yang murah namun manfaatnya sangat mahal/ berharga. Kalaupun kita mempunyai barang yang tak terpakai, mereka siap menerimanya.... Alhamdulillah, kita memperoleh suatu manfaat dari yang awalnya kita anggap sudah tak mempunyai manfaat.

6.      Daaaaaaan masih banyak lagi....

Lima contoh pekerjaan dan atau profesi yang (tak bisa dimungkiri) masih diremehkan eksistensinya, benar?. Diremehkan hanya karena gaji/ bayaran yang tak sesuai? Berpikir materi. Diremehkan karena tak butuh keahlian khusus? Berpikir pendidikan. Diremehkan karena tak mampu meningkatkan kebahagiaan? Berpikir status sosial dan ekonomi. Diremehkan karena apa lagi???.... Jawabannya, “DIREMEHKAN KARENA KETIDAKPAHAMAN KITA TERHADAP MEREKA”. Yuk menjadi ahli hikmah, menjadi seseorang yang mendengarkan 1 hal namun memahami 2 hal. Bisa saya sebut mereka sebagai contoh “pahlawan” yang nyata, karena eksistensinya tak bisa dimungkiri adanya, berbagai macam keunikan (kekreatifan) mereka untuk mensiasati masalah sehingga kehidupan mereka terus berjalan, lebih-lebih mencurahkan tenaga dan waktunya demi menghidupi orang lain saat orang lain tak pernah mau menghidupi mereka. Bukankah setiap manusia lahir dengan kelebihannya masing-masing? Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain? Bukankah menjadi manusia yang terbaik pasti diuji berbagai macam hal? Dan sebaik-baik manusia adalah yang mampu berpikir dan mengambil hikmah dari apapun yang ada dilangit dan bumi Allah ini, benar? Tak terkecuali hikmah yang Dia titipkan pada makhluk-Nya untuk kita pikirkan. Apa perlu kita menjadi mereka seutuhnya?? Tidak, namun kita bisa mencontoh hal positifnya. Alhamdulillah untuk kita yang merasa diberi nikmat yang lebih, karakteristika yang lebih, keunikan yang lebih, sehingga kita harus memanfaatkannya semaksimal mungkin demi kemaslahatan orang banyak.... JADILAH “PAHLAWAN” DENGAN KELEBIHANMU MASING-MASING!!!


Pembaca, pada intinya adalah mencoba mencari suatu hal positif dari hal yang (biasanya) dianggap kurang penting. Menghormati dan menghargai setiap yang dilakukan orang lain juga perlu karena mungkin kita tak lebih baik dari mereka. Kita juga disarankan untuk tidak menjelek-jelekkan pekerjaan orang lain, apalagi kita tidak tahu seberapa besar jasa mereka untuk hidup kita sampai detik ini. Memang kita hidup atas berkah dari Allah, tapi tidak selalu ujug-ujug sampai pada kita langsung, ada juga makhluk (orang) lain sebagai perantaranya, dan orang lain itulah yang bisa kita jumpai disekeliling kita. Tak hanya mengucap terima kasih dan syukur alhamdulillah kepada Allah, namun juga kepada mereka yang berkontibusi kepada kita, meskipun kita belum sadar, belum tahu, dan mungkin belum mau untuk tahu. Kurang dan kesalahannya mohon dimaafkan, karena saya bukan pahlawan, hehehe gak nyambung. Semoga bermanfaat, mohon saran perbaikan dan kritikan bila ada yang perlu diperbaiki karena penulis tak lebih baik dari pembacanya.... Ada quote yang asyik: “sometimes, true heroes are not recognised”, artikan sendiri!.... Wassalamu’alaikum, Pembaca.

Friday, November 8, 2013

WELCOMES 1435 H


Assalamu’alaikum, Pembaca. Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya dan setiap pagi setelah bangun tidur sudah dihiasi oleh semangat untuk terus memperbaiki diri menggunakan nikmat kesehatan yang ada. Menilik tanggalan masehi kemarin 5 November 2013 di Indonesia memperingati tahun baru kembali ya. Kali ini adalah Tahun Baru Hijriyah, tepatnya 1435 H. Kok baru tahun baru ya? Yang jelas penanggalan Hijriyah berpatok pada bulan bukan matahari ya, awal jamnya berbeda, pun awal harinya berbeda, dan memang awal penentuan Tahun Baru ini berbeda, yang mana belum bisa saya jelaskan, hehe, yuk browsing ya.... Sebagaimana Tahun Baru, tentunya persepsi akan mengarah pada harapan dan tujuan baru yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Kalau kata remaja jaman sekarang harus move on, menutup masa lalu dan melangkah ke masa depan. Eeeeiiiits, jangan melupakan masa lalu ya. Di Tahun Baru ini ada baiknya terus memperbaiki diri, menetapkan capaian-capaian yang seharunya lebih dibandingkan tahun sebelumnya itulah mengapa kita jangan sampai membiarkan tahun lalu tanpa adanya evaluasi lebih lanjut. Bukankah kita mengenal istilah muhasabah yang biasanya kita dengar saat mengikuti kegiatan semacam ESQ. Sebagai orang islam, maka apa yang dievaluasi?? Banyaaaak, namun bisa diambil benang putihnya (benang merah sudah habis tahun lalu) adalah kadar keimanan kita, yang terlihat dari keseharian kita.


Bagaimanakah shalat kita? Nah, masih berlubang? Tidaaak Tidaaak, alhamdulillah. Rutin? Ya ya ya, alhamdulillah. Berjama’ah? Bisa jadi bisa jadi. Tepat waktu? Tidaaaak, eeee,  bisa jadi bisa jadi, eeee. Khusyuk? Nah bingung menjawab apa? Bagaimana dengan yang sunnah? Dhuha, qiyamul lail, rawatib, taubat, dan lainnya.... Beberapa pertanyaan yang sudah tidak asing, dan beberapa jawaban yang pastinya pernah kita alami.


Bagaimanakah dengan puasa kita? Puasa ramadhan? Ya ya ya, alhamdulillah. Puasa sunnah? Bisa jadi bisa jadi. Senin-kamis? Bisa jadi bisa jadi. Ayyamul bidh? Tidaaaak (mungkin belum familiar). Puasa Daud? Eeee. Syawal? Tidaaak (tidak kuat iman lihat ketupat sayur dan opor ayam). Hehe, padahal puasa adalah ibadah yang langsung untuk dan dibalas oleh Allah.


Bagaimana dengan zakat? Sedekah? Infaq kita? Setidaknya-tidaknya kalau zakat sudah ya saat ramadhan, kalau infaq ini untuk yang ikhwan biasanya saat shalat jum’at, kalau sedekah? Sedekah dalam lingkup luas juga bisa. Sedekah harta, sedekah ilmu, sedekah kebahagian, senyum salam sapa sopan santun, dan berbagai macam hal yang bisa kita berikan untuk orang lain yang jelas hal yang baik-baik saja dengan niat yang lurus. Sedekah maupun infaq itu sedikit-sedikit tidak apa-apa asalkan rutin, biar terbiasa. Apa takut kehabisan uang atau barang lainnya? Kalau kata ustadz Y.M. justru akan kembali berkali-kali lipat.


Bagaimana tilawah Al-Qur’an dan kajianmu? Sehari berapa lembar atau berapa juz? Sehari hafal berapa ayat? Sehari belajar berapa hadits? Sehari berapa Sirah nabi dan sahabat? Sehari ikut kajian berapa kali? Hehe, kok parameternya tiap hari ya???


Hanya shalat? Puasa? Sedekah? Al-Qur’an? Setidaknya itu bekal utama kita setiap harinya. Daaaan bekal tambahannya juga lebih banyak lagi. Bagaimana relasimu dengan orang lain? Berapa orang mukmin yang kau dekati? berapa orang yang kau ajak pada kebaikan? Berapa banyak orang tersenyum bangga padamu? Berapa orang yang telah kau kecewakan? Berapa orang yang telah kau buat sedih meskipun kau tak tahu? Hanya manusia? Berapa hewan tak berdosa yang kau sakiti (menginjak semut, hehe)? Apakah kau mengurus dengan baik binatang peliharaanmu? Hanya itu? Berapa tanaman yang kau tanam? Berapa banyak daun yang iseng kau petiki? Bukankah dedaunan juga bertasbih pada Allah? Atau soal kebersihan, berapa banyak sampah yang dengan sadar kau buang disembarang tempat? Bagaimana kebersihan dan keindahan tempat tinggalmu (kamar kosmu juga!)? Apalagi untuk pengguna jalan, berapa kali menerobos lampu persimpangan? Berapa centimeter marka jalan yang telah kau langgar? Berapa oknum yang telah kau kasihani saat ada penilangan? hihihi. Dan masih banyak hal lainnya lho ya, dunia ini luas, semakin luas semakin kompleks, tetapi semakin banyak yang bisa dikaji dan dicari solusinya.


Sudah sudah sudah, lelah mencari hal-hal yang janggal tetapi kita tak boleh lelah untuk memperbaiki kejanggalan tersebut. Ada kalanya kita perlu melihat se-detail itu keseharian kita? Bukankah kita akan dimintai pertanggungjawaban atas hal yang kita lakukan tiap sepersekian detik? Memang sih nantinya shalat kita yang akan dihisab terlebih dahulu, namun apa itu menutup kemungkinan hal-hal sepele yang kita remehkan akan dimintai pertanggungjawabannya? Who knows? Hanya Allah yang punya aturannya. Namun kembali lagi dilain sisi kita tidak boleh menyepelekan hal-hal biasanya dianggap biasa, nah?. Apakah hal yang biasa kita lakukan itu baik atau kurang baik? Benar atau salah? Dilarang atau tidak? Lengkap atau setengah hati?.... atau ....? Ya, bermuhasabah intinya. Hal yang wajib sampai yang dilarang, besar sampai terkecil, krusial sampai sepele. Mempersiapkan diri, memperbaiki diri, mengevaluasi diri, sebelum nantinya kitalah yang akan dievaluasi habis-habisan (wow) maksudnya dievaluasi seara total, jelas, terperinci, dihari kemudian. 

Karena penulis tidak lebih baik dari pembaca, maka saya mohon maaf bila banyak yang menyinggung dan terkesan mendikte padahal kenyataannya saya tak lebih baik dari Anda. Yuk sama-sama memperbaiki diri, saling mengingatkan dalam kebaikan dan menjauhi keburukan, saling mengevaluasi, untuk menjamin kadar meimanan kita satu tahun kedepan yang lebih terarah, lebih terkontrol dan pastinya lebih baik dan berkembang dari tahun sebelumnya. Wassalamu’alaikum, pembaca.

Sunday, September 15, 2013

CURI-CURI PANDANG PENGENDARA MOTOR


Assalamu’alaikum, Pembaca. Hari minggu nih di rumah saja atau kluyuran keluar rumah hayooo?? Berbicara soal kluyuran keluar rumah nih pasti tidak lepas dari menggunakan jalan, entah itu jalan setapak, jalan raya, jalan sesat ataupun jalan emas (golden ways) ala seseorang, hehehe. Sebagai pengguna jalan nih pernah tidak memperhatikan pengguna jalan lain khususnya pengguna kendaraan bermotor??.... Nih ya hal-hal yang mungkin pernah atau bahkan sering kita lihat di jalan raya.


1.      Be the Leader. Tipikal pengguna jalan yang ini saat lampu merah justru melesat jauh meninggalkan batas marka jalan malahan baru berhenti di tengah-tengah persimpangan jalan. Whaaa padahal bahaya kan kalau tiba-tiba berhenti ditengah kebetulan ada pesawat mau belok kan jadi susah, nah gak nyambung. Lha apalagi lampu belum hijau eee malah melesat lebih jauh lagi mengambil kesempatan jalan yang mungkin kosong sesaat. Ya ampun, njaluk disawat lampu merah iku.


2.      Slim Body. Tipikal pengendara motor yang ini merasa dirinya slim. Lalu dengan PeDe nya masuk disela-sela becak yang berjalan bersebelahan, haha itu mah biasa. Lha bagaimana bila terjadi halusinasi, becak tersebut nyatanya sebuah truk bermuatan, truk gandeng, truk container, atau bahkan truk mainan!! Wah itu pasti antara ingin cepat-cepat keluar plus bingung kalau-kalau truknya menghimpit lalu Anda jatuh dan…. Atau bahkan truknya yang terguling gara-gara Anda himpit!! (kan truk mainan).


3.      Everything Useless. Anda sadar teori gravitasi kan, bahwa gaya berat akan menghambat laju? Merasa sangat sadar, pengguna motor yang satu ini memodifikasi motornya agar melesat lebih cepat dengan cara mengurangi beban. Hanya menyisakan rangka motornya untuk dikendarai, hahaha motornya jadi telanjang (ups). Biasanya ditambah modifikasi knalpot sehingga suara menyadi sangat nge-bass atau malah ekstra cempreng plus ujung knalpotnya dimodifikasi menjadi semacam megaphone biar suaranya keras didengar sampai radius 100km (bom aja kalah keras).


4.      Anti-kaca dan Kaca-holic. Nih untuk pengendara motor yang merasa sudah sangat cantik maupun ganteng sehingga tidak memerlukan kaca lagi. Alhasil kaca spionnya lenyap. Padahal itu kaca spion paling pas dibuat ngaca, apalagi ketika ngaca kita juga bisa melihat tepat dibelakang kita melesat sangat cepat pesawat yang mau mendarat, waaw super sekaliiii. Beda dengan yang kaca-holic nih karena menyadari betapa pentingnya kaca spion maka digantilah menjadi kaca yang lebih besar ukurannya (kaca rias!) tetap dengan tujuan ngacaaa! Tak lupa bawa bedak dan lipstick ya.


5.      Stone Head. Lha kalau yang ini mentang-mentang kepalanya sekeras batu kerikil masak iya naik motor tidak pakai helm! Sudah gak pakai helm, botak pula! Udah botak, pakai minyak rambut juga! Alhasil itu kepala sudah seperti lampu stadion 1000watt yang siap menerangi mata Anda gara-gara kepalanya memantulkan cahaya yang kurang lebih juga seperti melihat matahari secara langsung disiang hari. Silau meeeen, wah. Lha kalau yang kepalanya masih berambut siap-siap saja timba berisi minyak tanah antisipasi bila rambutnya terbakar bisa disiram itu minyak biar padam, hohoho.


6.      Money Oriented. Hihihi, pengguna jalan yang satu ini siap sedia uang recehan bila kena tilang polisi. Ya kali aja itu disamping polisi ada orang yang meminta-minta kan kasihan jadi bisa diberikan sebagai sedekah. Lhaaa kalau recehan diberikan kepolisinya whaaa berarti Anda yang perlu dikasihani ini. Bakal kena denda lebih banyak dari recehan Anda itu, mungkin sih. So pasti jangan deh kasih uang kalau kena tilang, kecuali saat sidang atau bisa kirim uangnya ke bank baru bebas tilang.


7.      Unwise atau kata lainnya lah pokoknya artinya tidak bijaksana. Pengendara motor yang satu ini sangat tidak bijaksana! Mau belok kiri, menyalakan lampu isyarat kanan. Menyalakan lampu isyarat eee malah terus jalan. Tanpa meyalakan lampu isyarat lha kok tiba-tiba belok. Adapun orang yang tidak puas dengan lampu isyarat menggunakan isyarat tangan, pernah tahu? Pakai isyarat tangan lha angkot dibelakangnya berhenti dikira mau naik angkot, haha. Yaudah sebagai bentuk tanggung jawab yang sangat bijaksana karena sudah memberhentikan angkot, motornya dinaikkan angkot, sip dah.


8.      Everything (everyone) Useful. Tipikal yang berkebalikan dengan tipikal everything useless. Tipikal satu ini biasanya untuk yang sudah berumur, hehe. Para orang tua yang biasanya membonceng anaknya di depan! Nah, itu anaknya plis yah kasihan banget, pakai helm,  pakai baju lengan panjang atau celana panjang, pakai jaket pula. Nah lalu yang everything useful?? Lha iki anaknya full preparation oke tapi ya bisa jadi buat nutupin yang membonceng biar yang membonceng gak masuk angin, hweee! Kalau anaknya taruh tengah bisa dibuat sandaran, kalau anaknya taruh belakang wah gak mungkin. Hahaha Okelah gapapa buat nutupin yang penting anaknya tetap safety first. Kalau perlu naik motor tetap memakai sabuk pengaman. Naik mobil pakai helm. Naik sepeda helm full face. Jalan kaki pakai pakaian astronaut.


Dan maaaaaasih banyak tipikal pengendara bermotor lainnya yang mungkin jarang kita temui di dunia nyata. Hahaha ya kali aja keingat film Ghost Rider kan pengendaranya juga beda, motornya tulang belulang, rodanya membakar jalan, yang pakai motor malah wajahnya tengkorak terbakar pula, keyeeen. Oke just for fun saja deh ya ini masalah-masalah yang mungkin terlihat biasa tapi bisa jadi sering kita lakukan tanpa kita sadari, yah melakukannya saat mimpi soalnya, hehe. Mohon maaf atas segala kesalahan penulisan, ide, maupun bagian-bagian yang mencontohkan hal-hal sesat. Jangan bosan untuk membaca ya, membaca keadaan, membaca lingkungan tentunya. Terima kasih dan wassalamu’alaikum, Pembaca.

Thursday, August 29, 2013

"BERI AKU 10 PEMUDA, AKAN...." KUJADIKAN BOY BAND


Assalamu’alaikum, Pembaca. Pernah dengar kalimat berikut, “Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”? Mungkin Anda pernah browsing internet lalu menemukan kalimat yang intinya seperti itu kata Father Founding Indonesia. Kalimat yang entah bagaimana akan Anda maknai.... Postingan berikut mungkin terlalu mendiskreditkan suatu objek eemmm bisa jadi subjek. Yang jelas ini sudah bukan menjadi rahasia publik.


Pernah ada yang memlesetkan (maaf tidak tahu bahasa Indonesianya) kalimat tersebut menjadi “Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kujadikan boy band!”, ya ampuuuun BOY BAND!!.. Terdengar lucu juga tetapi kalau di Indonesia, bisa jadi bisa jadi bisa jadi, ya! Bisa jadi!. Boy Band pada dasarnya adalah sekumpulan lelaki (notabene masih sangat muda kan “Boy” bukan “Man/men”) yang memadukan antara menyanyi dan gerakan-gerakan tertentu sebut saja modern dance, hehe maaf itu dalam paham penulis mungkin beda dengan pendapat Pembaca semua. Tetapi entah mengapa setahu saya boy band di Indonesia lagunya seputar cinta, cinta, dan cinta, benar? Apa saya salah?.... Hal ini seperti merepresentasikan boy band itu ya lagunya selalu cinta bin galau bin selow binti melow bikin wow. Ditambah lagi penampilan yang wew banget. Rambutnya seperti sarang burung, ada yang seperti brokoli, ada yang seperti helm, lalu pakaiannya juga kata orang-orang “sooo cool” macam trendsetter gitu. Lalu gaya bicaranya wuuuih loe gue loe gue, ya memang sudah lingkungan. Kebayang bagaimana bila ada boy band yang bicara haluuus, kaleeem, volumenya minimal, berasa jadi putri solo. Hahaha, bagaimana menurut Anda?? Antara sooo cool atau sooo odd....


Lalu tentang “Fans” sebut saja penggemar berat lah. Tak sedikit juga lho fans para boy band. Kalau saya lihat dari televisi tuuuh, mulai dari perempuan yang sepertinya masih SD atau SMP SMA, ibu-ibu, bahkan laki-lakiiii!!! Why mengapa saya shock bila fans nya laki-laki? Maklum termakan omongan orang yang sering beranggapan bahwa itu tidak normal. Apalagi kalau mereka berdesak-desakan, joget-joget, apalagi kalau teriak gak jelas pasti itu kakinya keinjak. Lalu waktu artisnya turun panggung mau ke toilet langsung dihadang ribuan fans yang antri kebelet foto dan minta tanda tangan padahal si artis sudah kebelet banget, hohoho bisa jadi kan ini terjadi??.... Kalau dari televisi saya juga pernah tahu sebutan “Fanatik”, fans yang fans banget pokoknya, si artis jalan kesini fansnya ikut, si artis kesana fansnya kesana, si artis kesana kemari, fansnya Ayu Ting-ting deh ituuu. Nah sekarang juga sudah mulai nih televisi yang menampilkan acara khusus pada mereka entah mau diisi apa itu acara. Pagi siang malam ada itu. Setiap hari ada. Plis rek wahai manusia.... Pembaca, apakah Anda termasuk fans biasa? Atau mungkin yang sudah fans berat? hihihi....


Ngapain sih pakai bahas-bahas masalah boy band segala???.... Mungkin tag line Avatar the Last Airbender bisa dipakai, “Namun semua berubah ketika boy band menyerang”. Jujur nih banyak pendapat orang di luar sana yang mengatakan boy band itu “gak pantes” apalagi kalau gayanya aneh-aneh, gerakannya juga aneh, lagunya cuma cinta-cintaan tooook ae dari jaman jahiliyah sampai sekarang apalagi kalau sudah lip sync. Tetapi ada juga yang berpendapat itu gayanya keren modern banget, gerakannya harmonis, lagunya mengenaaa (yaiyalaaah orang yang ndengarin orangnya galauwers gitu).... Hahaha apapun pendapat mereka, saya yakin Anda pasti punya pendapat masing-masing tentang fenomena ini. Atau mungkin yah cuek cuek saja ngapain dipikirin -_-....


Saya membayangkan, bagaimana bila boy band itu identik dengan hal-hal yang bisa dianggap baik. Boy band yang tidak dianggap tidak “normal”. Lagunya bukan lagu cinta-cintaan biasa, upgrade lah jadi lagu pemberi semangat, liriknya penuh motivasi, lagu yang meng-Esa kan Tuhan, lagu yang mencerminkan kecintaan pada bangsa, dan semacam itulah. Membayangkan bilamana ada boy band yang penampilannya rapi, kalau tampil pakai jas (hwohoho eksekutif muda dong). Boy band yang perkataannya tidak sensasional kontroversial. Dan boy band yang inspiratif bagi perkembangan bangsa. Eaaaa yang saya bayangkan bukanlah boy band masa kini.. entah masa kapan itu akan terjadi.. boy band yang di cap “bener”, mungkin bukan sebutan boy band lagi deh yang pantas ^_^


Sudah deh.... capek ngerasani para boy band yang mungkin juga lebih baik dari saya akhlaknya, itulah fakta yang sering ditampilkan. Husnudzan saja kan oke mungkin kita bisa mengambil contoh perjuangan mereka dari nol sampai dianggap sukses dan terkenal seperti sekarang, Semoga bermanfaat, semoga bisa lebih memahami kebutuhannya. Mohon maaf bila ada yang merasa didiskeditkan, atau mungkin yang jadi fans ini ngambek ke saya ya monggo toh fans saya pasti membela *preeet. Penulis tak lebih baik dari pembaca tentunya.... terima kasih, and keep smileee.... Wassalamu’alaikum ^_^ 

Sunday, August 18, 2013

MAKNA "KEMERDEKAAN", DULU?.. SEKARANG?..

Assalamu’alaikum, Pembaca. Bagaimana kabarnya?? Semoga sehat ya disana. Mumpung masih ada bau-bau peringatan Hari Kemerdekaan ke-68 Indonesia, plis rek bukan Hari kemerdekaan Indonesia ke-68 lho ya, maknanya beda ini, Indonesia di dunia cuma ada 1 tidak sampai 68. Saya ucapkan “MERDEKAAA!!” untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia tentunya terlepas dari hal-hal lain yang bagi orang tertentu mungkin menyebabkan kata merdeka belum saatnya disebut, oke? Yaaa apalagi untuk sebagian orang ini sudah tidak merdeka lagi karena libur panjang telah berlalu dan digantikan rutinitas kerja atau sekolah seperti biasa, ya kan? Ya kan? Ya kan? sabar ya sabar. Lebih sabar lagi kalau mau membaca ini, karena sangat panjang tapi semoga tidak membosankan. Have fun!


Penulis curhat sedikit ya, hanya subjektivitas penulis yang belum paham, sering saya heran ketika 17 Agustus, kita memperingati Hari Kemerdekaan kan? Tapi tak sedikit orang yang bilang Indonesia belum merdeka. Tak hanya segelintir orang saja yang berpendapat bahwa Indonesia justru semakin rumit masalahnya. Padahal kita patut menghargai, menghormati, dan mengenang jasa pejuang-pejuang Indonesia terdahulu, salah satunya dengan cara memperingati Hari “Kemerdekaan” tersebut. Setidaknya berkat usaha beliau semua, salah SATU makna “kemerdekaan” bisa tercapai, ya, merdeka karena tak lagi dijajah habis-habisan oleh bangsa lain. Seiring berkembangnya jaman, berkembangnya masalah, berkembangnya mindset, makna merdeka itu juga semakin luas, sehingga banyak orang yang menganggap belum saatnya merdeka, lha karena memang syaratnya semakin banyak e. Bagaimana menurut Anda??.... wes ya curhatnya :)


Hayooo, siapa yang ikut upacara spesial memperingati Hari Kemerdekaan RI?? Curhat lagi deh ya plis baca, kalau mau sih, hehe. Bagi penulis pribadi, upacara ini cukup penting. Secara umum upacara dilakukan sebagai bentuk penghormatan. Ada yang berpendapat pasti ya seperti upacara biasanya. Eits, pasti beda! Beda prosesi pengibaran? Beda kompetensi pengibar? Beda pidato? Beda bendera? Wooo jangan sampai beda bendera, warga negara mana you?!! Hahaha. Pembaca, secara khusus beda dalam pemaknaannya. Kalau upacara rutin pagi dengan upacara Hari Kemerdekaan itu sama-sama saja feel nya yaaa apalah arti penghormatan. Apalagi kalau upacara rutin saja kurang serius, lha how about upacara yang spesial? Eh terbalik gak ya? Hehe. Pak, Bu, Mas, Mbak, lebih dari itu upacara kan juga melatih kita untuk disiplin, kalau upacara yang serius, kalau ada pidato ya mendengarkan tidak hanya dengar, menghormati peserta lain, nah kalau terlalu lama berdiri boleh pingsan kok pasti banyak followernya, nah lho. Suatu kehormatan juga kebetulan penulis mendapat kesempatan secara langsung mengikuti jalannya upacara di Istana Merdeka! Alhamdulillah, via televisi. Tapi tetap saja keeeeyeeeeen. Oke ah, bagaimana menurut Anda, seberapa penting upacara tersebut?? :)


Pembaca yang terhormat, curhatan terakhir. Dulu jamannya penulis masih aaawwuunyu-unyu imoet-imoet, sebenarnya sekarang masih sih hanya saja imut-imut kadaluwarsa jadi amit-amit, sering diadakan lomba-lomba untuk memeriahkan lho. Siapa yang tidak tahu lomba makan karung? Lomba balap pinang? Lomba panjat kerupuk? Lomba merias kampung? Perang bantal guling kasur? Hwiiiih. Siapa sangka ya kompak-kompaknya masyarakat, kumpul-kumpul, senang bersama, tertawa bersama, bahagia menjadi satu, serasa mendapatkan berbagai makna lain dari “Kemerdekaan” yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata. Bagaimana dengan daerah Anda? Apakah hal yang saya sebutkan diatas masih eksis?? I hope so ^_^


Oke, sekarang saatnya saya suguhi apa kata orang dan apa kata penulis. Orang menganggap Indonesia belum laik disebut negara yang merdeka. Hukum? Hwooo siapa yang tidak tahu kalau Indonesia itu negara hukum? Pernah dengar istilah mafia hukum?... HAM? Berapa banyak manusia yang hingga saat ini diperlakukan tidak sepantasnya?... Korupsi Kolusi Nepotisme? Semakin banyak yang terungkap, alhamdulillah, kerugian ditanggung rakyat? So pasti… Ekonomi? Masih menemui orang yang meminta-minta diperempatan? Masih menemui anak-anak yang dipaksa bekerja? Miris kalau iya... Strata sosial? Atas, tengah, bawah? Urusan rakyat kecil ya urusan mereka sendiri, yang penting urusan petinggi tercapai… Pendidikan? Kalau sudah sip gak bakal ada social movement dibidang pendidikan, tidak akan ada anak-anak yang tidak menikmati pendidikan minimal sampai kuliah, hehe… Kesehatan? Masih ada orang sakit yang tersisihkan… Kebudayaan? Tak sedikit anak kecil yang tak tahu permainan tradisional, tak sedikit yang tak tahu nama pakaian adat khas daerah, bahkan ada yang dengan sengaja acuh bila kebudayaan kita diambil bangsa lain… Bagaimana dengan Agama??? Saya belum bisa memberi contoh... Daaaaaan masih banyak sektor dengan permasalahannya masing-masing ya ^_^


Pembaca terhormat, mungkin Anda memiliki kriteria “merdeka”nya jaman sekarang?? Penulis pribadi meyakini bahwa orang-orang yang membaca ini memiliki kompetensi masing-masing. Pasti ada yang kompeten dibidang hukum, sosial politik, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, agama, dan lainnya, plis yakinlah pada kemampuan kalian. Okelah sekarang fakta menyuguhkan permasalahan diberbagai sektor kian sulit, rumit, komplit pula dari A sampai Z, beeuuuhh. Tentunya tak bisa jika kita berusaha merestorasi semua permasalahan tersebut, secaraaa ilmunya beragam. Namun ingatlah, berapa banyak teman, keluarga, maupun masyarakat yang kita kenal, pasti memiliki visi misi yang sama. Puluhan sektor ya harus dengan puluhan, ratusan, ribuan, ratus ribu, juta, milyar, triliyunan, pokoknya pokok ayam berkokok itu banyak orang alias mau tidak mau BEKERJA SAMA. Kau dengan kompetensimu dibidangmu, saya dengan kompetensi saya dibidang saya, mereka dengan dengan kompetensi mereka ya dibidang mereka. Visinya satu, Indonesia merdeka. Misinya itu tadi mengatasi permasalahan diberbagai sektor sekalipun masalah itu tak akan berhenti datangnya. Setidaknya semangat pejuang-pejuang terdahulu “seakan” kita warisi, sehingga kita akan memiliki mindset pada perubahan yang lebih baik. Mulai dari diri sendiri memang. Tidak etis kalau pejuang terdahulu bajunya robek-robek, tumpah darah begitu banyak, namun semangat juangnya tak pernah padam, sedangkan kita sekarang maunya serba instan, ketumpahan air saja sudah jerit-jerit, semangat juang runtuh dengan mudahnya kalau terkena efek galau, dan lainnya deh apalah itu.



Pembaca, jangan lupa kalau kita akan mewariskan bumi Indonesia kepada generasi berikutnya. Beri contoh yang baik, benar, dan nyata. Selalu beri motivasi untuk ikut mengusahakan makna kemerdekaan “yang belum tercapai”, oke? Kurangnya saya mohon maaf, perkataan yang meninggung, membelenggu, mencekik, menusuk, maupun membunuh mohon dimaklumi dan dimaafkan (harus!). Semoga bermanfaat meskipun gak jelas manfaatnya… MERDEKAAA!!!... Terima kasih, wassalamu’alaikum ^_^

Friday, August 16, 2013

H-1 BULAN VS H+11 BULAN

Assalamu’alaikum, Pembaca. Ketika suara petasan tergantikan oleh kumandang takbir, ketika pawai motor berganti pawai obor dan takbiran, ketika makanan di dapur disulap menjadi opor dan ketupat, ketika tangan yang biasa mencelakai semua makhluk di dunia ini sudah tak sabar untuk berjabat tangan penuh hasrat untuk memaafkan. Sebelumnya ijinkan saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri untuk Anda yang merayakannya. Memang Hari Raya Idul Fitri ini dilaksanakan pada tanggal 1 bulan Syawal, namun siapa sangka penetapan tanggal 1 Syawal di Indonesia kali ini hampir semua jatuh pada tanggal dan hari yang sama, Alhamdulillah. Meskipun begitu kita harus tetap menghargai siapapun itu yang mungkin merayakan hari besar islam ini lebih dahulu, oke? Oke? Oke? :)

Pembaca terhormat, semoga ibadah-ibadah yang insyaAllah 1 bulan kemarin kita laksanakan bisa berbuah baik untuk 11 bulan berikutnya. Memang ya, bulan ramadhan kemarin laiknya charger super cepat namun diharapkan bisa mengaktifkan hingga waktu yang cukup lama. Yang mungkin saat tidak sedang di bulan ramadhan ternyata shalatnya masih kurang tepat waktu, naaah saat bulan ramadhan gencar-gencarnya ini shalat tepat waktu berjama’ah pula. Yang biasanya tidak terbiasa puasa sunnah, saat bulan ramadhan yang notabene puasa adalah hal yang wajib bisa menjadi sarana latihan juga kan meskipun kita wajib serius puasanya. Yang dulunya kurang melihat, menyentuh, membuka, apalagi membaca Al-Qur’an, saat bulan ramadhan siapa sangka khatam 30 kali, subhanallah. Apalagi jodohnya puasa pasti berzakat. Ada zakat fitrah, zakat maal, ada sedekah, nah begitu banyak opsi untuk beribadah via harta yang kita miliki kan. Apalagi saat bulan ramadhan juga semakin sering bersedekah, apalagi setelah bulan penuh berkah ini? Masih rajin sedekah atau malah harus disedekahi?? Jeng jeeeng, siapa tahu, hehehe.

Kabarnya juga ada yang namanya malam lailatul qodar, malam yang lebih baik dari seribu malam, iya kah? Jujur nih penulis pribadi belum tahu bagaimana tanda orang-orang yang dengan jelas memperoleh berkah dari malam yang katanya ekstra spesial ini. Ada yang bilang sih turun di tanggal ganjil pada 10 malam terakhir. Nah berhubung tidak tahu pasti, semoga yang kemarin rajin ibadah di malam hari, tak hanya 10 malam terakhir deh, semoga yang bahkan 30 malam rutin beribadah, bisa mendapat faedahnya.

Oke bagaimana perasaan Anda saat meninggalkan bulan ramadhan?? :) senang? Mungkin karena bisa makan minum sepuasnya lagi? Atau mungkin sedih karena merasa tidak puas terhadap ibadah yang dilakukan? Atau malah biasa-biasa saja karena merasa setiap tahun sudah seperti rutinitas umum?.... Pembaca, bersedihlah karena belum tentu kita akan menemui bulan ramadhan berikutnya. Namun berbahagialah karena kita diberi kesempatan menikmati bulan ramadhan kali ini.


Apapun alasannya please welcome bulan Syawal. Mentang-mentang bulan ramadhan itu spesial lalu bulan lain dicuekin? Jangan deh yaaa. Bulan Syawal maupun bulan-bulan lainnya juga sama baiknya. Yaaah karena bulan-bulan ini sebagai sarana kita berbuat kebaikan, menerapkan dan mengistikhomahkan kebaikan yang kita latih saat bulan ramadhan. Berkaitan dengan bulan Syawal, bagi siapapun yang meyakini perintah puasa sunnah di bulan Syawal ini silahkan melaksanakan yaaa, semampu Anda. Bukan sebuah kewajiban kok, namanya juga puasa sunnah, sesuai kemampuan pribadi deh. Di gabung dengan puasa sunnah lainnya juga makin oke lah yaaw…. Pembaca oh pembaca, cukup sekian yah, semoga bermanfaat. Penulis mohon maaf bila banyak perkataan yang tak berkenan di hati Anda, mohon maaf bila tulisan-tulisan saya menyerempet Anda sampai jatuh tewas. Penulis tak lebih dari manusia yang setiap harinya melakukan kesalahan…. Meskipun tak dapat bertemu dan saling berjabat tangan, bahkan saya tak tahu artinya, ijinkan saya mengucap “Minal aidzin wal faidzin”…. Saya tidak akan meminta maaf, tapi yuuuk sama-sama kita saling memaafkan tanpa diminta sekalipun, hehehe. CEMUNGUUUTHH EAAACH MUACH MUACH UNTUK 11 BULAN KEDEPAN QAQAAAA’ (Alay wooo alay) Terima kasih!!! Kalau punya makanan banyak jangan lupa dikirim ke penulis via email atau sms juga boleh, hahaha ^_^

Tuesday, July 16, 2013

1001 MUSIM DI INDONESIA EDISI RAMADHAN

Assalamu’alaikum, Pembaca. Masih kuat dan semangat kan puasanya? Baru 6 sampai 7 hari nih pasti semangatnya masih top markotop. Daaan masih kuat nih ngelihat berbagai macam iklan dan kegiatan-kegiatan yang menggoda iman?? Hehe. Bulan ramadhan di Indonesia khususnya lagi disekitar penulis pribadi nih pasti spesial. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki 2 musim, musim kemarau dan musim hujan. Namun ada yang bilang negerinya 1001 musim lho, ini yang spesial plus ekstrem sekali. Ngalah-ngalahi negeri 1001 malam yang 1 musim padahal Indonesia hanya 365 atau 366 malam tapi 1001 musim, aseeek. Kalau edisi ramadhan, please welcome sama beberapa nama musim baru yang tiba-tiba terpampang nyiatya cyeeetyar membyabyi byutya dibawah ini….

1.      Musim iklan minuman yang terdiri dari 65% gula, singkatnya, musim iklan sirup! Bak jamur di musim hujan deh. Tiba-tiba hampir semua produsen sirup mengiklankan produknya. It’s okay lah yaw. Tapi repotnya kok ya iklannya pagi-pagi sudah ada, kan jadi kepingiiiiin, kepingin ganti channel televisi saking gak kuat imannya Hehe.

2.      Musim iklan presiden Amrik sekarang, alias musim iklan obat maag! Bak jamur di kaki Anda, idiiih. Obat ini menjadi terkenal lho, kok bisa? Ya dia sangat tepat memilih momen yang mana dia sangat dibutuhkan dan memang dia berkualitas dibidangnya itu, bisa dicontoh nih untuk mereka yang bingung mencari peluang.


3.      Musim iklan…. Bosan ah iklan terus. Nih yang puuuuuwaliuwiiing maaauuiiruuwisss, musim anak cucu bom atom, alias musim petasan!!! Well, mungkin tidak afdol ya kalau berbuka puasa tidak makan petasan. Mengapa oh mengapa petasan sangat eksis saat ramadhan?? Eeeemm mungkin untuk menguji kesabaran pasca berbuka puasa. Kan wajar kalau sabar saat puasa, nah seusai puasa? Masih sabar? Or maybe pelampiasan? Nafsu meledak-ledak hingga petasan dilahap. Tapi tetap saja petasan itu anak cucu bom atom, berdaya ledak sangat mungil bila dibandingkan bom atom, yaiyalah, bayangin anak kecil menyalakan petasan tiba-tiba 1 kota hancur tak bersisa. Ironis, miris, tragis, sadis. Penulis pribadi berharap petasan sudah tidak beredar lagi. Berapa orang lagi (khususnya anak-anak) yang masa depannya direnggut oleh petasan??!!! Wew Lwebway.

4.      Musimnya yang “Datang tak dijemput, pulang tak diantar, hiiihihihi”, “jelangkung???” ndeso, gak banget luuu!!!. Let me say, musimnya orang bagi-bagi ta’jil gratis dipinggir jalan! Tiba-tiba datang ngasih “bingkisan” lalu pergi lagi menghantui pengguna jalan lainnya, hiiiiihihihi. Jangan salah! Niat baik mereka harus kita apresiasi lho minimal dengan menerima bingkisan dan mengucap terimakasih, kalau perlu kenalan namanya siapa, minta nomor telepon dan alamat rumahnya sekalian (modus! modus! modus!).

5.      Musim tanam, Tanam kebaikan!. Ini musim yang dapat mewakili sekian banyak kebaikan yang dapat kita lakukan. Yang paling menyenangkan itu bulan ramadhan musimnya ceramah agama, musimnya pencarian bakat dibidang keagamaan, musimnya bagi-bagi ta’jil gratis pula, musimnya berbuka puasa bersama orang yang kurang mampu, musimnya berkumpul dan silaturahim bersama keluarga paling dekat, dekat, jarak menengah, jarak jauh, opo ae, bahkan mereka yang tidak lagi bisa ditemui karena terlampau jauh beda alam. Subhanallah sekali ya!!! Recommended for kita semua menanam kebaikan yang akan menentukan bulan-bulan berikutnya. ^_^



Pembaca, hal-hal tersebut diatas adalah sebagian kecil dari 1001 musim yang ada di Indonesia. Mulai dari musimnya iklan produk makanan dan minuman, yang jelas kita harus sabar meskipun yang di iklankan itu uuuuwenak, tapi tetap saja iklan tidak bisa dikonsumsi oleh pencernaan kita. Kita juga harus menjaga kesehatan organ pencernaan kita, hal itu diingatkan dari iklan produk obat. *Sing: Jagalah lambung jangan kau nodai, nah loh gak nyambung. Kita juga diingatkan tentang pendidikan, kesejahteraan, sosial, keselamatan, dari musim petasan dan indahnya berbagi ta’jil. Lebih dari itu perlu kita sadari banyak hal baik yang bisa kita “tanam” pada bulan super spesial ini dengan harapan yang ditanam ini akan berbuah manis saat dipanen beberapa bulan kedepan sampai datang bulan puasa berikutnya. 

Wednesday, June 26, 2013

BELAJAR SEMBARI "FULL............."


Assalamu’alaikum, Pembaca terhormat. Rindu tulisan saya? I hope so. Berhubung sekarang musimnya hujan keringat, banjir kertas dan buku, longsornya mental, meletusnya otak yang mendidih wow simplenya sih musim ujian sekolah, ujian semester, ujian masuk PTN/PTS, so pasti posting berikut edisi ujian semester dan sekolah. Ehm, mentang-mentang penulisnya baru hampir saja sedang mau akan (opo toh iki??) memulai ujian akhir semester ngomongnya masalah ujian juga. Baidewe, ini posting ada Labelnya "Just For Fun" ^_^

BELAJAR, satu hal wajib yang mungkin dilakukan dengan berat hati, terpaksa, membutuhkan energi lebih, dengan entropi (ketidakteraturan) pikiran diujung tanduk atau mungkin justru dijalani dengan pikiran fresh (baru digunakan untuk berpikir sih, ups), menyenangkan, bahkan serasa merdeka kalau bisa belajar, belajar, dan belajar. Nggak akan bicara soal niatan belajar maupun cara belajar ya, cuma mau share kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tanpa kita sadari sering kita lakukan saat maupun ketika akan belajar. No mean to menyinggung, have fun saja deh, penulisnya gak jauh-jauh amat samanya….

1.      Full Preparation, alias sudah siap dengan materi yang akan dipelajari? Sudah siap dengan soal-soal yang akan dijawab? Nah ya bukan itu! Full Preparation ini siap sedia berkarung-karung camilan camilan ala wong ndeso yaaa sebut saja pizza, burger, kentang goreng apalah itu. Plis ya itu wong ndeso, kita ini pelajar so pasti yaaa gorengan pisang, ote-ote, tempe gembos, kerupuk ikan, rempeyek teri lah harga merakyat rasanya membahana di tenggorokan alias seret bangethehe. Anarkisnya kalau enggak ada camilan, buku pelajaranpun jadi pelampiasan. Biar tidak seret, tidak lupa minuman seukuran truk tangki pertamina entah itu air, jus, sirup, atau isinya truk tangki yang asli juga oke asal bukan isinya truk sedot W* ya nih yang anti-mainstream. Barulah kita prepare buku pelajaran. Waktu mau belajar eeee lha kok Full Tank, ngantuk deh Ya kan kawan??.... :)

2.      Full Creation and Inovation, alias ada-ada saja yang diperbuat. Memikirkan rumus-rumus baru untuk materinya? Be creative memikirkan problem solving soal yang rumit bin njlimet  binti mumet-mumet dan derivatnya? Atau, memikirkan si Penulis, cieee?? No. I mean Full Creation and Inovation, let’s get on the music! (macak DJ). Baruuu saja buka buku baca 15 menit. Medan magnetik di telinga mulai menarik headset HP, MP3 player, laptop, I-phone, I-pad, Nge-pad, dan sejenisnya. Alhasil full music deh. Okelah dengan dalil meningkatkan semangat belajar, membuat otak lebih rileks, ataupun memanfaatkan sumber daya teknologi demi tercapainya kemaslahatan bla bla bla. Sadar deh, niatnya meningkatkan semangat belajar eeee lha dalaaah lagunya lagu galau-galauan, cinta-cintaan, lagu mellow, pasti deh ya mulutnya komat-kamit itu bukan karena membaca tapi ikut melagukan musiknya, hehe, dan bahkan lagu hard rock metal alumunium besi baja seng apalah itu yang frekuensinya >120 dB (jeritan pesawat jet saja kalah keras) bahkan lulusan Sandi Negara nilai A Cumlaude pangkat 100 saja tidak bisa menginterpretasikan liriknya wow. Yaaa sekali lagi mungkin untuk pelajar yang saking Indonesia banget niiih tidak jarang list music full dangdut! Aseeeek, mantaab, taaariiik maaang. Is it right, friends??.... :)

3.      Full Attention, alias fokuuuus beuthdsszzz. Fokus ke materi? Fokus mengerjakan soal-soal? Karena fokusnya, teman nawarin makanan aja gak digubris! Karena kelewat batas juga nih bahkan jin lewat pun tidak diperdulikan, ya ampun cueknya gak nguati iman! Hold on! Full attention ini biasanya terjadi saat sudah 1 jam belajar, kabel headsetnya putus, list music sudah replay 1000x, buku dan kertas sudah tinggal 1 gigitan, kasur atau kursi bahkan laintai sudah leleh karena diduduki (maklum “itu” nya extremely hot sekali). Full Attention on Game! Laki-laki banget  biasanya. Bosan belajar eeee ya harus double-click icon game-game jadul seperti PES, DOTA, CS, PB, apalah itu. Gak ada itu Pinball dan Solitaire pun jadi sasaran click. Dari jauh woooow serius banget lihat laptop, dari dekat eeee pegang joystick nge-game di laptop, yang lihat jadi ngikut deh, hahaha biasanya gitu (not me, not me, you saja). Atau ya minimal main itu lho yang ada orang lari-lari lompat gulung-gulung tanpa tujuan di rel kereta api, berasa jadi maling dikejar satpam stasiun. Setuju aaahh??…. :)

4.      Nih point ke-4. Full Connect! Connect alias paham materinya? Paham dan mengerti soal-soalnya? Nemuin jawaban soal-soal di point ke-2?? Maybe but Ngimpiiii…. Full Connect to Internet! Browsing penjelasan materi yang susah?? No Way…. Full Connect to Social Media absolutely. Ngaku deh, mau belajar saja update status “cemunguuth beyajaaar qaqaaaa”, saat belajar update status “duuuuh opo toh iki? Gak mudeng belaazz”, selesai belajar update status “nyerah nyerah nyerah angel eram rek, pasrah ae mene”. Hahaha, lucu ya, perjuangan dari semangat sampai membutuhkan penyemangat terekam jelas di media sosial. Tidak jarang juga duduknya sebelahan tapi comment-comment-an. Tak perlu menunggu belajar 5 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam. Kapanpun bingung sedikit pada suatu soal pasti buka hp lalu ngelihatin status deh padahal ya tidak ada perbaruan status maupun notifikasi. Ya itulah kita, bagi yang merasa sih ya….Angkat kaki bila setuju!! :)

5.      Yang terakhir Full Discussion. If you know what I mean?? Full Discussionnya membahas gossip gossip ter-cetyar. “Heee arek iku lho kok ngunu ya?”, “Eh iku lho ayu tenan yooo…”, “Reeek aku pingin curhaaaat”, “(terusno dewe)”. Fiuuuuhh diskusi ilmiah menjadi diskusi semi-fiksi atau bahkan fiksi!! Lha kadang curhatnya dibuat-buat e. Hehehehe bukan hanya pelajar kaum ibu-ibu PKK laaah, bapak-bapakPKK juga gak kalah kok ceritanya, hehehe. Kalau bapak-bapak ah bisa ditebak ngomongin yang bunder-bunder ada itemnya tuh biasanya dibuat rebutan kaum laki-laki….Yang merasa pasti langsung mbatin (not me bangeeet) :)


Pembaca oh pembaca, mungkin benar juga sebagian besar point di atas sering kita lakukan, sadar maupun tidak, paham maupun tidak, percaya maupun tidak. Memang banyak sekali hal yang menggoda niat baik kita. Yaaaa sekali lagi penulis tidak jauh-jauh samanya alias yang ditulis pastilah pernah dilakukan entah itu sesekali atau bahkan sering. Kalau pun tidak pernah yaaa teman bisa jadi refensi. Tetapi kita pribadi pasti sadar apa yang kita perbuat. Ada yang  namanya konsekuensi. Ada yang namanya pertanggungjawaban. Dalam konteks belajar disini pastilah ada yang namanya lelah (psikisnya), letih (tangan kakinya), lesu (perutnya), lunglai (tulangnya), lungset (mukanya). Dan setiap orang punya caranya masing-masing untuk memperbaiki mood nya masing-masing. Setiap orang punya cara memperbaiki niatnya masing-masing. Yang perlu diperhatikan bahwa hiburan itu boleh asalkan kewajiban utama kita (dalam hal ini belajar) tidak boleh diduakan. Susahnya, bila terlalu santai malah malas-malasan ogah-ogahan belajar naaaah ini yang tidak boleh.

Penulis meminta maaf apabila banyak yang tersinggung, tapi santai sajalah, yang penting kita sadar sekarang (bagi yang selama ini tidak sadar, tidur kali ya). Ambillah sisi positifnya, ambillah sisi negatifnya lalu dipelajari untuk dicari sisi positifnya, yang terpenting jangan ambil penulisnya….Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas kesalah penulisan maupun kata-kata….Akhirul kalam, wassalamu’alaikum. ^_^

(Bagi yang sedang ujian, keep strugle, keep smile, sincerely Penulis)

Monday, May 20, 2013

"RUMAH" DI SURGA.... DAN "KUNCINYA"


Assalamu’alaikum, Pembaca. Tulisan edisi ini membahas tentang bangunan. Wah, tidak seperti biasanya dong. Apa istemewanya? Eits, yang ini BBB (Bukan Bangunan Biasa) lho!! alias bangunan yang hanya diperuntukkan untuk kaum tingkat tinggi. Kalau untuk kaum tingkat tinggi pasti bangunan mewah, semacam apartemen pribadi, atau hotel pribadi, menara pribadi, ya kan??....
Pembaca yang terhormat, bangunan yang satu ini bahkan lebih mewah dari Twin Tower di sebelah rumah saya, lebih mewah dari Eiffle Tower di belakang rumah saya, bahkan lebih mewah dari gedung tertinggi di dunia yang kabarnya dibangun di Dubai namun ternyata tepat di depan rumah saya juga. Atau bandingkan dengan bangunan termewah yang pernah dibangun di muka tata surya ini pasti tidak ada yang menyamai. Bangunan ini tidak dapat dibeli dengan uang meskipun uang itu setinggi gunung Everest di Jawa. Pasti penasaran bangunan apa sih??....

Bayangin juga yaaaa, digambar juga boleh, dibatik juga oke, hehe….
1.      Rumah
Siapa bilang ini rumah biasa? Di rumah ini pasti penghuninya senantiasa tenang dan tentram, karena terhindar dari hiruk pikuk dan kebisingan. Seluas apapun rumah ini, serumit apapun rumah ini, mau kita melakukan hal sedikit ataupun banyak, rumah ini tidak akan sekalipun membuat kita bosan dan lelah untuk menempatinya. (Pasti rumah di desa???)

2.      Kamar
Ini nih kamar yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. (Ah, itu mah rumah di bantaran sungai….). Eits, ini kamar ekstra megah dan bertumpuk-tumpuk (Apartemen dong??). Dan yang pasti saaaaangat indah, tidak seperti kamarnya teman-teman mahasiswa yang seperti hutan belantara atau bukan kapal pecah tapi kapal karam.

3.      Kemah
(Oalah spesialisnya teman-teman Pramuka ini pasti??).. Sebuah kemah dengan luas 60 mil, hayoo berapa nanometer itu luasnya?. Kemahnya terbuat dari mutiara juga lho. Dan bonusnya yang di dalam kemah itu tuuuuh itu lho yang ituuuu……coba deh masuk kesitu pasti menemui baaaaanyak perempuan laksana bidadari yang jatuh dari surga, eeeaaaaa (if you know what I  mean, hihihi)

4.      Istana
Jam tangan lapis emas sudah biasa, toilet lapis emas sudah ada, perhiasan lapis emas juga banyak, bahkan setiap hari kita mengeluarkan “emas” hasil metabolisme dan eksresi, hehe. Plis ya, Istana yang satu itu full 1000% berlapis emas!!! Luar dalam atas bawah kanan kiri serba emas, bukan emas (kakak laki-laki) lho. Wah sudah mulai berfantasi ini sepertinya. Coba cari di tata surya ini pasti gak nemu….

Btw Pembaca, itulah beberapa bangunan yang hanya ada di Surga spesial dari Allah SWT, yang hanya disediakan untuk orang-orang tertentu yang notabene dari golongan/tingkatan yang tinggi, derajat keimanannya. Berbicara tentang rumah-rumah di Surga yang pasti tidak bisa dibeli dengan uang setinggi gunung Everest, tapi bisa dibeli dengan uang sedekah setinggi gundukan pasir yang dapat kita tampung di telapak tangan kita. Tidak bisa dinegosiasi harganya dengan segala rayuan dari mulut kita, namun bisa dinegosiasi dengan perkataan baik kita setiap saat. Bisa dinegosiasi oleh lantunan ayat Al-Qur’an yang senantiasa kita haturkan secara ikhlas. Tidak bisa juga dibangun sendiri dengan material-material terbaik, namun bisa dibangun dengan bongkahan-bongkahan amal yaumi yang secara konsisten dan istikhomah kita lakukan. Laiknya rumah kita, pasti membutuhkan kunci untuk bisa memasukinya. Berikut ini kuncinya: ada kunci inggris, kunci T, kunci L, atau tanaman kunci. 

Haha, kuncinya adalah amalan-amalan yang beberapa saya sebutkan ini:
1.      Membangun masjid hanya karena Allah. Sebut saja ini salah satu investasi tanah untuk kita membangun rumah di Surga.
2.      Meninggalkan perdebatan yang kurang bermanfaat (debat kusir, debat delman, debat dokar) apabila ingin mendapat rumah dipinggiran -_- ya meskipun pinggiran tapi tetap saja di Surga woooe.
3.      Meninggalkan kedustaan/kebohongan apabila ingin rumah dikompleks tengah Surga.
4.      Berakhlak Mulia jika ingin rumah dibagian paling tinggi dari Surga.
5.      Menjaga shalat sunnah rawatib minimal 12 raka’at sehari (4 sebelum Dhuhur, 2 sesudah dhuhur, 2 setelah maghrib, 2 setelah isya, 2 sebelum subuh).
6.      Menjenguk orang sakit serta berkunjung ke tempat saudara. Lumaya lho bonusnya gak main-main. Di do’a in 70.000 malaikat! Sudah jelas terkabul itu setiap permintaannya.
7.      Membaca surah Al-Ikhlas setidaknya 10x dalam sehari kapanpun itu. Aaaaaah pasti dalam shalat sudah kebaca, hehe.
8.      Berbicara dengan perkataan yang baik.
9.      Memberi makan orang lain. (Nraktir???)
10.  Puasa sunnah rutin. Boleh puasa senin-kamis, puasanya Nabi Daud, puasa 3 hari dalam 1 bulan, atau minimal puasa 1 kali dalam satu bulan kapanpun itu waktunya tidak diwaktu yang dilarang.
11.  Sholat malam alias Qiyamul Lail. Bangun malam itu ya sholat malam kalau bisa. Eeeee bangun malam maunya ke kamar mandi saja. Atau maunya berduaan dengan TV yang acaranya sepak-sepak itu.
12.  Merapikan dan merapatkan shaf dalam shalat.
13.  Daaaaaaaaan masih banyak lainnya lho.

Pembaca tercinta, coba lihat poin (4) maka pahamilah bahwa apa yang tersebut diatas termasuk amalan-amalan akhlak yang mulia/baik, so pastinya jika kita mengusahakan hal-hal baik tersebut secara konsisten dan istikhomah insyaAllah rumah dibagian teratas dari surga akan menjadi tempat tinggal kita. Semoga penjelasan singkat ini (panjang sih) bermanfaat dan menjadi motivasi kita untuk “menabung” untuk membeli atau membuat rumah di Surga kelak. Simple saja deh, carilah amalan yaumi yang mudah dan sanggup kita laksanakan sesuai kemampuan kita. Kita tidak boleh memaksakan begitu saja melakukan hal-hal baik yang justru memberatkan kita karena kita memaksakan diri untuk melakukannya padahal tubuh kita tidak mumpuni.

Akhlak mulia/baik itu banyak modelnya banyak contohnya, so jangan khawatir kehabisan stock, hehe. Pokoknya pokok kudu rutin, konsisten, istikhomah. Terimakasih. Kekurangan hanya milik manusia macam penulis juga, kelebihan hanya milik Allah SWT Mahasempurna. Jazakumullah khoiron katsiron wa jazakumullah ahsanal jaza’.


Sumber:
Kajian Emulsi DKI BEM FFUA edisi 16/05/13 with Ustadz Askar Wardhana. And Me ^_^