Assalamu’alaykum,
Pembaca. Bagaimana keadaan Anda diawal bulan yang spesial ini? Syukur alkhamdulillah bila sedang dalam keadaan
baik maupun kurang baik dan semoga selalu dalam keadaan yang baiknya. Tak lupa from the deepest of my heart, penulis
mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional bagi yang memperingatinya. Bagi
yang memperingatinya? Berarti ada yang tidak sedang memperingatinya? Mungkin, hehe. Mungkin ada yang lupa karena bukan
tanggal merah. Atau mungkin sengaja tidak memperingatinya karena merasa masih
banyak hal dibidang pendidikan yang perlu dibenahi. Overall, tidak ada salahnya kok
kita memperingati hari ini, hari Jum’at, ya hari Jum’at kan hari yang istimewa,
hehe. :p
Pembaca
yang terhormat, mungkin kita pernah bertanya dalam pikiran kecil kita, mengapa
ya kok banyak hal yang kita peringati
namun kita pribadi tidak tahu ada apa sih yang mendasari peringatan itu? Hal
itu diperingati untuk apa? Hanya untuk mengenang perjuangan Bapak Pendidikan
Nasional dan kawan-kawan serta kejadian masa lalu? Atau justru sebagai
pembelajaran dan evaluasi kita dimasa kini?.... Jujur nih, penulis pribadi tidak tahu bagaimana sejarahnya sehingga bisa
muncul yang namanya peringatan Hari Pendidikan Nasional, hehe. Yang tahu dengan jelas, mohon ditulis dibagian komentar yaaaa, yang sudah baca wajib menjawab, haha. Meskipun berpedoman Jas Merah, namun penulis belum sanggup
membahas sejarahnya. Yang akan dibahas adalah....
Yuk,
sekali lagi mengucap syukur alkhamdulillah
kepada Allah atas salah satu nikmat yang wajib disyukuri, Ilmu. Berkesempatan
merasakan duduk di kursi PAUD, TK, SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, PTN, PTS. Dari
jaman Anda yang hanya bisa menangis sampai jaman Anda sedang membaca posting
ini. Pernah membayangkan andaikata Anda memasuki sebuah gudang film dokumenter,
dan semua filmnya adalah ilmu yang telah Anda dapat? Pernah membayangkan
membuka sebuah file dokumen yang isi semua list ilmu yang pernah Anda dapat?
Pernah membayangkan membuka sebuah buku kas yang isinya seluruh pengeluaran
Anda selama ini hanya demi yang namanya ilmu? Ada yang bilang “Ilmu itu mahal”.
Ya, mahal, buktinya? Sekolah masih bayar, les privat bayar, cari informasi via
internet di warnet bayar, pakai modem pribadi bayar lagi, beli buku bayar, apa
lagi? Beli makan untuk akomodasi otak yang kelaparan? Bayar juga tuh, haha.
Itulah indahnya perjuangan. Bukan mahalnya yaaa,
namun yuk sadar betapa ilmu itu
memang penting. Tanpa ilmu, orang akan tetap hidup kok, namun tanpa kejelasan
dan tujuan yang berarti. Kalau teman-teman mahasiswa pasti tahu istilah “long
life learner”, teman-teman pondok pasti tahu semboyan “santri seumur hidup”,
adapun yang bilang “menimba ilmu sampai ke liang lahat”. Intinya Cuma satu
“hidup kita ini butuh yang namanya ilmu”, meskipun kelak kita akan merasa
lelah, letih, lesu, lunglai, lungset,
ilmu tetap setia menemani bahkan menunggu untuk dipinang *what?? ^_^a
Hai,
hai, hai, yang sekarang sedang menikmati kursi empuk perkuliahan!! (Termasuk
penulis sih). Yang masih suka TA a.k.a.
titip absen, yang masih suka keluar kelas untuk ke kamar mandi lalu belok ke
kantin, yang masih suka datang kuliah telat dan masuk dengan wajah innocent, yang masih suka telat dan
malas mengumpulkan tugas, yang masih suka ninggalin
kuliah demi shoping dan nge-mall atau nge-game, yang masih suka menomorsatukan hp dibanding dosen yang
dengan penuh cinta menyampaikan materinya, yang masih suka ngatain dosennya
dibelakang, yang masih suka berbuat pelanggaran saat ujian, yang masih suka
saya (ehh, haha), heeeellooooooowww apa kabar???? *mungkin
si Ilmu sedang bersedih karena dicuekin, di-PHP-in,
dipermainkan, diduakan, dicampakkan, di apa lagi? -____-"
Pembaca,
saya yakin Anda pasti bingung, rasanya tulisan kali ini cukup membingungkan.
Tapi, yuk sama-sama bermuhasabah,
mengevaluasi setiap sikap kita, menyadari bahwa diri kita ini adalah orang yang
terdidik, so pasti harus sejalan dengan sikap dong, setuju? Saling mengingatkan apabila melakukan kesalahan. Penulis
tetap tak lebih baik dari pembaca. Kurangnya jangan ditagih, lebihnya mohon
dikembalikan, akhir curhat, wassalamu’alaykum,
Pembaca.
*Btw, tidakkah Anda bertanya mengapa
diawal saya sebutkan “bulan yang spesial ini”?? :)
No comments:
Post a Comment