Wednesday, February 6, 2013

"MENUTUP DIRI", MENGHORMATI, MENJAGA, MELINDUNGI


Assalamu’alaikum wr. wb., Pembaca. Selamat datang dibulan Februari, sebuah bulan dalam penanggalan Masehi yang tanggalnya paling sedikit. Ya, Februari lebih dikenal dan diingat karena jumlah harinya kisaran 28 atau 29 hari dalam satu bulan. Namun Februari juga identik dengan suatu hari yang special, lebih-lebih bagai mereka yang telah memiliki pasangan, entah suami, istri, pacar, pasangan terang (gelap sudah terlalu mainstream) dan sejenisnya dan lebih-lebihnya lagi bagi orang luar (biasanya orang Barat). Kata anak muda dan Gahuuul jaman sekarang “Valentine Day”. Jangan dikira hari spesialnya Valentino Rossi lho ya. Valentine Day alias “Hari Kasih Sayang” kata orang ndeso, yang jatuh pada tanggal 14 Februari, kok bisa? Ya gak tahu, hehehe. Nah jangan dikira penulis mau bahas masalah Valentine Day, ya karena sudah terlalu sungguh sangat biasa. How about this, “Hari Menutup Aurat Internasional”?? jujur lho baru tahun ini penulis kenal dengan peringatan tersebut. Kapan? Sesuai isu yang beredar adalah tanggal 14 Februari, untuk menyaingi Valentine Day, namun insyaAllah tujuannya lebih dari itu, lebih-lebih untuk mengembalikan kesadaran manusia akan pentingnya menutup aurat secara syar’i. Kalau mereka-mereka punya Valentine Day yang notabene berbau kasih sayang cinta-cintaan *mungkin*, orang muslim juga punya hari istemewa dong yang insyaAllah lebih bermanfaat *Bangga!! Meskipun isu, tapi semoga terealisasi*. Ada akibat pasti ada sebab, pasti ada hubungannya, lalu apa hubungannya dengan menutup aurat? Urgensi menutup aurat? “Menutup”? khususnya yang perempuan.... ^_^


Pembaca yang saya hormati, pernahkah terbesit dalam fikiran “kenapa kok bisa ada isu Hari Menutup Aurat? Apa hanya mencari sensasi tebar pesona? Atau bahkan sok suci?”. Apa yang saya jabarkan setidaknya adalah subjektifitas saya. Nah menurut pribadi penulis, Hari Menutup Aurat Internasional merupakan salah satu langkah untuk mengembalikan manusia sesuai aturan yang baik dan benar, khususnya berhubungan dengan aurat dan pakaian. Sesuai fakta yang tidak diragukan lagi, sadar atau tidak manusia jaman sekarang (termasuk penulis) pasti pernah melihat yang namanya aurat *jangan anggap vulgar ya, hehehe*. Sadar atau tidak, lihatlah masyarakat lingkungan sekitar, masyarakat tetangga, tetangga kota dan provinsi, Negara tetangga atau bahkan Negara-negara pembesar di dunia. Yang paling krusial adalah masalah PAKAIAN.


Simpel saja, pakaian digunakan untuk melindungi anggota tubuh kita dari lingkungan, sinar matahari, panas, dinginnya udara, kotoran, bahkan mata-mata liar manusia *Wow*. Ada benarnya kata seseorang “jaman dahulu manusia tak berpakaian, lambat laun mulai mengenal pakaian, mengenal rasa malu, akhirnya mereka berusaha menutup tubuh mereka dengan kain atau benda apapun yang menutup, dibuatlah pakaian yang munutup, namun lambat laun kembali pakaian tersebut berkurang porsinya, semakin pendek, semakin tipis, bahkan hampir tak menutup, parahnya hal itu disengaja bahkan diperlombakan”, miris sekali kan bila kita ternyata kembali pada jaman dahulu, alias jadi orang JaDul. :P


Sebelumnya saya mohon maaf bagi kaum perempuan yang akan menjadi hal krusial nomor dua, ya kalau mau bahas laki-laki kayaknya gak ada apa-apanya hihihi. Hal ini justru lebih mengena pada perempuan soalnya. Pakaian yang digunakan perempuan berbagai macam modelnya, ada yang mengikuti mode ter-up to date, ada yang berpenampilan apa adanya, ada juga yang tetap berpakaian secara syar’i Alhamdulillah. Yang dikhawatirkan adalah yang mengikuti mode, mode pakaian terkini makin menjajah kaum perempuan. Sebut saja contohnya “Celana Pensil”, celana yang tidak terbuat dari pensil, hanya konotasi belaka yak arena semakin kebawah semakin runcing seperti pensil, semakin ketat pula. Senasib dengan yang bawah, yang atas juga, pakaian yang cukup ketat sehingga tak jarang memperlihatkan lekuk tubuh *Ups*, bajunya tak berkerah atau bahkan terbuka lebar dibagian atasnya, apalagi kalau kainnya tipis atau minimal tembus pandang *Eeaaak*. Next bagi yang ngakunya muslimah, memakai kerudung ataupun jilbab yang tidak menutup bagian dada, memakai jilbab yang menunjukkan bentuk rambut (biasanya terlalu menonjol kebelakang atau keatas), atau isu tentang “Candi dan Tumpeng Berjalan” coba tebak model hijab apakah itu? Hehehe. Ada juga yang menggunakan baju setengah lengan (tidak sampai pergelangan tangan), menggunakan rok atau celana panjang yang tidak sampai pergelangan kaki ditambah tidak mengenakan semacam kaus kaki untuk menutupinya sampai mata kaki. Apa yang saya uraikan bukan fiktif belaka tapi sudah menjadi fakta dan sering saya jumpai (jangan dikira curi-curi pandang yaaaa, hihihi).


Wahai para muslimah yang saya cintai (wah) lebih tepatnya muslimah yang disayangi Allah, pernahkan kalian berfikir sedetail itu? Kami para laki-laki terkadang prihatin lho atas hal ini meskipun tidak menutup kemungkinan laki-laki suka yang begituan. Bagaimana bisa sesuatu yang kecil itu kurang diperhatikan?. Tak perlu banyak ceramah, ada baiknya para muslimah sekalian paham. Berikut adalah pakaian yang sekiranya baik, benar, tepat dan pantas bagi kalian khususnya para muslimah:
1.      Pakailah kerudung atau jilbab yang sederhana namun syar’i, tidak menampakkan bentuk rambut, berusaha tidak menampakkan sehelai rambut pun, usahakan kerudung tidak membuat kepala berkeringat dan lembab (supaya rambutnya awet, heheee) dan gunakan kerudung yang agak panjang sampai menutupi bagian dada.
2.      Pakailah baju berkerah (tidak terbuka dibagian dada, bukan juga kaus) meskipun tertutupi jilbab atau kerudung, baju jangan ketat, baju longgar sehingga tidak membentuk lekuk tubuh (juga untuk sirkulasi udara, kalau pakaian ketat kasihan kulitnya), dan harus lengan panjang sampai pergelangan tangan atau lebih (bukan setengah lengan).
3.      Pakailah bawahan yang juga tidak ketat, kalau celana ya jangan celana pensil, harus celana (No legging please!!) yang juga agak longgar sampai pergelangan kaki atau lebih. Kalau mau lebih feminin bisa juga memakai rok panjang tak ketat (No rok mini please!!) sampai pergelangan kaki. Ditambah juga kaus kaki dan sepatu yang cocok.
4.      Intinya jangan ketat, jangan tipis, dan harus menutup auratnya perempuan.
5.      Kalau ingin bersolek alias ber-rias jangan “menor-menor” istilahnya jangan terlalu mencolok lah (kalau pakai lipstick merah banget dikiranya badut deh, hahaa), jangan menggunakan perhiasan berlebih apalagi yang Nampak dengan mata, memakai wewangian jangan yang terlalu memikat kaum laki-laki dan jangan juga memikat bangsa lalat.
6.      Pakaian jasmani sudah so pakaian rohani bisa didukung jaga pandangan, banyak-banyaknya menahan bicara yang tidak perlu, berbicaralah bila dibutuhkan dan usahakan mengena tujuannya, jaga ucapan, jangan teriak-teriak, jangan mengGOSIP gak jelas daaaan lain-lain. *masih banyak sih, males nyebutinnya* :)


Wahai para muslimah yang insyaAllah dirahmati Allah, bagaimana? Tertarik untuk memperbaiki penampilan anda? Sudah siapkah menjadi seorang muslimah sejati mulai dari segi penampilan?.... jangan takut ketika anda ingin menutup aurat dan menjaga kehormatan anda, jangan takut bila kelak dibilang tidak gaul, jangan takut bila dibilang sok beriman, jangan takut bila kelak disebut teroris atau bahkan pengikut aliran sesat…. Pada dasarnya kita berda di lingkungan yang tidak menentu, sedangkan kita berusaha menegakkan kebenaran, bahkan kita mengajak pada kebenaran, mengajak kembali sesuai aturan yang wajar yang sesuai aturan yang syar’i…. Disitulah letak ujian kita yang mengaku taat pada Allah, tak perlu khawatir, dengan menjalankan perintah-Nya insyaAllah kita pasti ada dalam lindungan-Nya dimanapun kita berada. Wahai para muslimah sejati jangan mau apabila kalian kembali pada jaman dahulu, jangan mau disebut perempuan JaDul yang sesungguhnya. Menutup diri dalam artian menutup aurat sama dengan menghormati, menjaga serta melindungi diri para perempuan. KEINDAHAN YANG SEBENARNYA TAK SELALU NAMPAK, JUSTRU TERTUTUP DAN TERSEMBUNYI DARI HAL-HAL YANG MERUSAK DAN MENGANCAM KEINDAHAN TERSEBUT.

Bismillah, semoga sedikit *banyak padahal* tulisan ini dapat menginspirasi umumnya untuk penulis sebagai seorang laki-laki dan khususnya pada anda semua perempuan serta para muslimah yang saya cintai (lagi) dan (sekali lagi) disayangi oleh Allah :) Jazakumullah khairon katsiron wa jazakumullah ahsanal jaza’, akhirul kalam wassalamu’alaikum wr. wb., Pembaca. Maaf kalau terlalu panjang, hehehe ^_^

No comments:

Post a Comment