Sunday, April 22, 2012

R.A. KARTINI ABAD 21


Pembacaaa, tanggal 21 April :) ada peringatan apakah pada tanggal tersebut?? Kalau 21 Agustus itu tanggal lahirku lho *curhat*, kalau 21 April? Nahh, sebagai warga Negara Indonesia yang baik yang seenggaknya tahu meskipun tidak mengerti tentang pahlawan-pahlawan bangsanya, yaaa siapa yang tidak kenal Raden Ajeng Kartini?? Yang belum kenal silakan kenalan dahulu :) Seorang Kartini yang lahir pada tanggal 21 April tahuuuun???.... Ya! Salah satu pejuang bangsa khususnya dari dan untuk kaum perempuan!


Sekedar curhat ya, dulu waktu penulis (aku) TK dan SD, pada saat hari Kartini (21 April) kami diharuskan memakai busana daerah/ pakaian tradisional. Hari itu juga diadakan berbagai macam lomba. Hal ini tidak lain untuk menghormati jasa dari ibu Kartini sendiri. Itu dulu, bagaimana dengan sekarang? Kemarin banyak pemberitaan bahkan jenjang SMP, SMA, pegawai pun tetap melakukan budaya yang ada pada hari itu, mengenakan busana tradisional, mulai dari para pelajar, staf guru, staf perkantoran, bahkan pegawai rumah sakit melakukannya, sungguh bahagia melihat budaya bangsa ini tetap lestari ditengah era global dengan model-model dan trend yang amburadulnya minta ampuuuuun.


Berlepas dari kebudayaan yang harus tetap dijaga, ada lainnya juga yang tak kalah penting, apakah ituuu?? Jawabannya adalah SEMANGAT AKAN PERUBAHAN (bukan semboyan partai Nasdem *Partai Panas Adem* lho!!!),, yaa semangat akan perubahan yang ditunjukkan dan dibuktikan oleh figur seorang R.A. Kartini!! :) “Dari gelap, terbitlah terang” siapa yang tak kenal kalimat ini?? Sebuah kalimat yang menunujukkan semangat Kartini mengubah suatu keadaan dimana pada saat itu terjadi ketimpangan akan status sosial kaum perempuan, menjadi keadaan sebaliknya, hak perempuan yang semakin terangkat dari keterpurukan. Dan alhasil lihatlah betapa derajat kaum perempuan di Indonesia sekarang ini sudah bias sejajar dengan laki-laki! Dalam fakta perempuan berhak sekolah tinggi, berhak mendapat penghidupan yang layak, berhak mendapat pekerjaan, dll. Yang mana jaman dahulu tidak bias di dapatkan dengan mudah. Berterimakasihlah pada beliau, atas jasa beliau juga anda, para perempuan, mendapat seperti sekarang ini, Alhamdulillah yaaa sesuatu :)


Pembaca, khususnya kaum perempuan, sekarang kehidupan berbeda, tak ada lagi namanya ketimpangan sosial kaum perempuan! Kalian berhak mendapat penghidupan yang layak, tentu bukan berarti sekarang kalian merdeka, namun kalian harus tetap menjaga semangat perubahan dari seorang Kartini!... Semangat perubahan yang seperti apa?? Semangat untuk terus memperbaiki kehidupan masyarakat yang sekarang ada, jangan kalian kira kehidupan yang sekarang berjalan baik, belum! Kehidupan sekarang masihlah bermasalah, maka dari itulah anda dibutuhkan di dunia ini, untuk memperbaiki keadaan :) hai para perempuan yang cantik cantik, jangan hanya mempercantik wajah kalian, tapi percantiklah sikap kalian, kelakuan kalian, terhadap sesama, terhadap orang lain, terhadap masyarakat. Tunjukkan kecantikan kalian dalam wujud sebuah pengabdian kepada masyarakat banyak, tidak lain tidak bukan sebagai cara untuk memperbaiki.


Perempuan itu haknya lebih dari laki-laki? Ya! Kok bisa? Lihatlah ada yang namanya Komisi Perlindungan Wanita dan Anak, dan tidak ada Komisi Perlindungan Laki-laki! Perempuan Wajib dilindungi tapi juga berhak melindungi, dan laki-laki “pasti wajib” melindunginya. Bahkan lucunya lagi dalam kehidupan ekonomi rumah tangga ada yang bilang “Uangnya istri ya uangnya istri, uangnya suami ya uangnya istri”, nah terus laki-laki gimanaaa???? (Penulis bingung juga!) hahahaha… Dengan adanya beberapa kelebihan ini tentunya digunakan untuk menunjang kaum perempuan itu sendiri, tapi menunjang bukan dibuat senang-senang saja, harus dibuat untuk kebaikan bersama!! :)


SEMANGAT AKAN PERUBAHAN, kaum perempuan, berkaryalah! Tunjukkan bahwa kalian itu adalah manusia-manusia bangsa yang sangat berguna dan berharga bagi siapapun itu.
Hai para perempuan disegala bidang, bekerjalah dengan ikhlas tetap dengan semangat perubahan.

Para perempuan bidang pendidikan, jadikanlah dunia pendidikan saat ini menjadi penuh makna penuh tujuan baik demi generasi-generasi penerus.

Para perempuan bidang kesehatan, bantulah mereka-mereka yang membutuhkan, tanpa mengenal status sosial, berikan yang terbaik demi kelangsungan kegiatan dimasyarakat.

Para perempuan bidang industri, buktikan bahwa industri bukanlah pekerjaan lelaki, wanita juga berhak berkarir dibidang ini untuk kelancaran industri atas menengah bahkan menengah kebawah.

Para perempuan dibidang hukum, jadilah seorang yang bijaksana, jadilang perempuan yang mengusahakan keadilan sesamanya lebih-lebih orang banyak, tegakkan pilar-pilar hukum yang bersih kokoh tegak menjunjung negara.

Para perempuan bidang sosial politik, berpolitiklah dengan baik, lihatlah masyarakat sebagai bukti rasa sosial yang tinggi, pecahkan permasalahan-permasalahan yang ada.

Para perempuan bidang ekonomi, ciptakan keseimbangan ekonomi masyarakat daaan ekonomi rumah tangga yang baik dan bertanggung jawab.

Para perempuan bidang keagamaan, jadilah seorang yang religius sosialis, seorang wanita yang ahli agama juga tetap memandang perlunya keseimbangan hidup sosial dan beragama, jadilah wanita penegak agama yang baik dan benar sesuai syariat, ketentuan dan norma yang ada juga tak lupa tetap berorientasi kepada Tuhan.


Khusus:
Para pelajar perempuan dimanapun anda berada, sekarang anda adalah generasi penerus bangsa. Anda bersekolah, anda berpendidikan, maka tolong jadikanlah peringatan hari Kartini sebagai salah satu motivasi, sugesti, juga semangat kalian demi pembangunan, pembangunan masyarakat yang baik, masyarakat yang religius sosialis.
Kata seseorang, “Perempuan itu tiangnya negara”.. Aku percaya, aku yakin akan kebenaran kalimat tersebut, maka buktikanlah!!! Kelak, beberapa tahun mendatang, aku akan lihat berbagai macam perempuan yang sukses dibidangnya masing-masing dan dalam rangka memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik, “R.A. KARTINI ABAD 21” dan seterusnyaaa!!!!! ^____^

UJIAN NASIONAL + KEJUJURAN = BUKAN FORMALITAS


SALINLAH KALIMAT INI, “SAYA MENGERJAKAN UJIAN INI DENGAN JUJUR”


Pembaca, anda tahu kalimat diatas?? Bagi para siswa se-Indonesia yang sudah mengikuti Ujian Nasional atau akan mengikutinya, pasti akan menemukan kalimat seperti di atas. Yaaa, memang kalimat tersebut terdapat pada salah satu kolom isian yang tersedia dalam LJK. Betapa hebatnya seseorang yang mempunyai gagasan untuk menyertakan kalimat tersebut kedalam lembar jawaban kita!! Kenapa saya bilang hebat? Karena orang yang mempunyai gagasan menyertakan kalimat tersebut berarti memiliki rasa kepercayaan yang tinggi kepada siswa-siswinya!! Namuuuun, dilain sisi, apakah kalimat tersebut hanya sebatas isian belaka??? :)


Seseorang melakukan sesuatu tentu ada alasannya, andaikata melakukan sesuatu tanpa tujuan itu sama saja sia-sia, pun dengan disertakannya kalimat tersebut. Saya yakin dan saya percaya TIDAK SEDIKIT siswa-siswi yang MEREMEHKAN adanya kalimat tersebut!! Perlu bukti? Tanyakan pada diri anda, hehehehe :) Ya, tidak sedikit diantara mereka yang menganggap kalimat tersebut sekedar isian biasa yang harus ditulis dalam LJK demi kelengkapan isian data. Mereka yang seperti itu tak menyadari arti penting kalimat singkat tersebut, sungguh disayangkan.


Pembaca, “Saya mengerjakan ujian ini dengan jujur”, apasih pentingnya kalimat ini?? Menurut saya, kalimat ini adalah bukti kepercayaan pembuat soal kepada siapa saja yang mengerjakan soal tersebut. Mereka percaya bahwa kita (pelajar) mampu mengerjakan soal-soal ujian yang diberikan dengan cara yang baik dan benar daaaan dispesifikkan dalam kata “jujur”. Memang UN kerap kali diwarnai masalah contek massal, kebocoran soal, kebocoran jawaban, bahkan parahnya sampai para pelajar otaknya bocor!! :) Dan dipastikan mengapa terjadi demikian ya memang mereka belum mengerti apa maksud dituliskannya kalimat ini. Pembuat soal merasa optimis dan yakin bahwa pelajar pasti jujur, tapi entah kenapa sepertinya harapan mereka sirna dengan adanya fakta dilapangan dimana berbagai kasus terungkap.


Krisis kejujuran inilah yang sebenarnya membuat citra pendidikan di Indonesia menjadi buruk, mungkin bisa saya katakan SEKOLAH TERAKREDITASI “A,B,C,D” namuuuun SISWAnya TERAKREDITASI “Z”, dalam artian sebaik-baik dan seburuk apapun sekolahnya, pelajarnya tetap lebih buruk. Kejujuran bukanlah suatu hal yang mudah, bahkan tingkatannya lebih dari Ujian Nasional kemarin lho… Terbukti!!! Mereka bias menjawab soal Ujian namun mereka belum bias Jujur, nahh berarti kan jujur lebih sulit. Tapi untungnya apabila berbicara masalah dunia saja, kayaknya nilai kejujuran itu tak menentukan syarat lulus tidaknya seorang pelajar. Alhasil banyak yang beranggapan UN sah sah saja melakukan kecurangan yang penting hasilnya baik, lulus, buat masuk PTN oke banget dehh. Atau mungkin mereka berdalil melakukan kecurangan demi “kebersamaan”, heeeiii!!! Kalian merusak citra nama sebuah kebersamaan!! :( lebih bodohnya lagi yaaa kecurangan dilakukan karena ikut-ikutan atau bahkan gengsi :/ ya ampyuuuun…. Kok ya masih ada pelajar macam gitu.


Mari kita konkritkan, dengan adanya kalimat di atas maka:

1.      Pembuat soal percaya pada kita untuk berbuat jujur.
2.      Kita pasti diminta mengerjakan dengan jujur.
3.      Kita sengaja dibiasakan untuk berlaku jujur.
4.      Kita harusnya paham kalimat tersebut.
5.      KALIMAT TERSEBUT BUKAN FORMALITAS BELAKA!!!!...


Hai para pembaca yang setia, seharusnya kita tahu dan paham akan kalimat tersebut. Kita menulis kalimat tersebut harus dilandasi dengan niatan baik, kita harus menulis kalimat tersebut dengan penuh keyakinan akan benar2 menjalankan apa yang kita tulis. Karena apa?? Tentunya karena kita dipercaya, kita telah diberi amanat, amanat dari pembuat soal. Tentunya apabila amanat tidak dijalankan atau amanat tersebut dilanggar, maka tidak lain tidak bukan kesalahan lah yang sebenarnya kita lakukan. Bukan kesalah kecil biasa yang tiada guna, namun juga masalah besar yang ada hubungannya dengan Tuhan, ya! Dengan Tuhan! Siapa yang member kalian nilai? Siapa yang meluluskan kalian? Guru? Tim korektor UN?? Tentunya TUHAN!!! :)


Yang saya tahu bahwa semua ini sudah telanjur. Apa yang kita lakukan tak bias diulang, yang penting sekarang kita mengerti mengapa di LJK ujian tertulis “Saya mengerjakan ujian ini dengan jujur” yaa ini semata-mata bukanlah untuk formalitas pengisian data, lebih dari yang kalian pikirkan, ini semua adalah bentuk tanggung jawab kita akan sebuah amanat yang sangat berat, ya, itu adalah amanat tentang KEJUJURAN.. karena sebaik-baik hasilnya diakhir, bahkan nilai sempurna sekalipun, apabila cara yang dilakukan salah yaaa tinggal disimpulkan hasilnya adalah “NOL” alias tak berguna! useless! Gak penting!.. saya tidak berbicara masalah dunia, saya berbicara masalah akhirat, semoga kalian sadar, dan semoga generasi-generasi penerusku ada bahkan bertambah...
saya istilahkan “MUJAHID KEJUJURAN”… Allahuma amin :)